Kendari, suarakendari.com-Kesulitan mendapatkan minyak goreng masih dirasakan warga di sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara, khususnya para Ibu rumah tangga dan pedagang gorengan.
Di Kota Kendari, pedagang gorengan mengeluhkan mendapatkan minyak goreng di kios-kios sembako menyusul menghilangnya minyak goreng di tingkat pedagang eceran, jika pun ada harga minyak goreng melambung tinggi.
“Jujur, sebulan belakangan, saya kesulitan mendapatkan minyak goreng kalau pun ada harganya terlalu tinggi, jadi tidak menutupi ongkos produksi,”kata Rahim pedagang gorengan di jalan Ahmad Yani, Kadia, Kendari.
Keluhan yang sama juga disampaikan Usman, pedagang gorengan di wilayah Kecamatan Baruga, Kota Kendari. “Minyak goreng langka dan harga melambung, keuntungan yang Saya dapat habis hanya untuk dapatkan beberapa liter minyak goreng,”ungkapnya.
Setali tiga uang dengan penjual gorengan, para pedagang eceran minyak goreng juga terpaksa menaikkan harga jual menyusul langkanya minyak goreng dari distributor.
“Sudah hampir sebulan tidak ada pasokan minyak goreng dari distributor, sehingga kami juga kesulitan menjual minyak goreng ke masyarakat, kalau pun ada paling untuk digunakan sendiri,”ujar Suha, pedagang sembako di Baruga.
Di Kabupaten Bombana, warga menyerbu salah satu pusat usaha ritel untuk membeli minyak goreng. Warga terpaksa harus antri berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng.
Warga berharap kelangkaan minyak goreng segera berakhir. “Semoga kelangkaan tidak berlanjut hingga ramadan tiba,”kata Irma, ibu rumah tangga. Sk
