Peristiwa

Pasca Banjir Landa Sekolah, Guru dan Siswa Gotong Royong Bersihkan Lumpur

×

Pasca Banjir Landa Sekolah, Guru dan Siswa Gotong Royong Bersihkan Lumpur

Sebarkan artikel ini

KONAWE, suarakendari.com-Pasca bencana banjir yang melanda SMA Negeri Sampara, para guru dan siswa terpaksa harus bergotong-royong untuk membersihkan sisa lumpur dan sampah kayu yang masih menutupi halaman sekolah serta ruang kelas di gedung sekolah mereka, Kamis (30/01/2025) pagi.

Tugas membersihkan lumpur yang mulai mengering harus dilakukan dengan menyikat dan mengangkutnya ke tempat sampah. “Kami guru dan siswa terpaksa harus bergotong membersihkan sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir,”kata Rosmawati, salah satu guru di sana.

Dampak dari kondisi ini sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah, sehingga para siswa dan guru terpaksa harus mengganti kegiatan pembelajaran dengan kerja bakti bersama untuk membersihkan sekolah dari sisa-sisa banjir yang melanda.

Penyebab Banjir di SMA Negeri Sampara

Banjir yang menghantam SMA Negeri Sampara terjadi pada hari Selasa, 27 Januari 2025, disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi serta dugaan kerusakan lingkungan hutan di sekitar wilayah Sampara. Salah satu dugaan penyebab kerusakan lingkungan di wilayah Sampara adalah pembukaan perkebunan kelapa sawit yang dikhawatirkan dapat menyebabkan peningkatan kerusakan hutan di sekitar wilayah tersebut.

Perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko banjir dan longsor di wilayah tersebut, serta berdampak pada keberlangsungan lingkungan hidup dan masyarakat sekitar.

Dampak Banjir

Banjir yang melanda SMA Negeri Sampara tidak hanya berdampak pada lingkungan fisik sekolah dan kegiatan belajar mengajar, tetapi juga memiliki dampak sosial dan pendidikan yang cukup signifikan. Para siswa terpaksa harus terlibat dalam kegiatan kerja bakti untuk membersihkan sekolah mereka, yang pada awalnya menjadi tempat belajar yang nyaman dan aman. Hal ini dapat mengganggu fokus belajar siswa dan mengubah jadwal pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Pemulihan Pasca Banjir

Dalam situasi pasca banjir seperti ini, peran siswa dan guru sangatlah penting dalam proses pemulihan dan rekonstruksi sekolah. Selain membantu dalam membersihkan sisa-sisa banjir, siswa juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Guru juga harus memberikan dukungan mental dan emosional kepada siswa agar dapat pulih dari dampak psikologis yang mungkin timbul akibat bencana alam yang mereka alami.

Langkah-Langkah Pemulihan

Evaluasi Risiko Lingkungan Sebagai langkah awal, pihak sekolah perlu melakukan evaluasi risiko lingkungan untuk menganalisis dampak banjir terhadap infrastruktur sekolah dan lingkungan sekitarnya. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi dan menentukan langkah-langkah pemulihan yang diperlukan.

Pembersihan dan Perbaikan Infrastruktur Setelah dilakukan evaluasi risiko lingkungan, langkah selanjutnya adalah membersihkan sisa-sisa banjir dan melakukan perbaikan terhadap infrastruktur yang rusak di sekolah. Proses ini memerlukan kerja sama antara siswa, guru, dan komite sekolah untuk memastikan sekolah kembali berfungsi dengan baik.

Pendidikan Lingkungan Hidup Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan melakukan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Siswa dan masyarakat sekitar perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak negatif dari perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali.

Penguatan Ketahanan Bencana Pihak sekolah dan masyarakat sekitar perlu meningkatkan ketahanan bencana dengan melakukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi. Penyusunan rencana tanggap darurat dan pelatihan evakuasi bencana perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan keselamatan semua pihak dalam menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Banjir yang melanda SMA Negeri Sampara tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik pada lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki dampak sosial dan pendidikan yang perlu ditangani dengan serius. Melalui kerja bakti bersama antara siswa, guru, dan masyarakat sekitar, diharapkan proses pemulihan pasca banjir dapat berjalan lancar dan menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Diperlukan kesadaran dan kerjasama semua pihak untuk menjaga lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi masa depan.

SK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *