Kendari, suarakendari.com – Inflasi _year on year_ (yoy) Sulawesi Tenggara (Sultra) “merosot” di bawah angka inflasi nasional. Data ini disampaikan oleh Mendagri, M. Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi secara _hybrid_ dari Kantor Kemendagri Jakarta, Rabu (3/1/2024).
“Alhamdulillah, data yang disampaikan angka inflasi Sultra pada Desember 2023 turun jadi 2,58%. Angka ini dibawah inflasi nasional yakni sebesar 2,61%,” ungkap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto saat ditemui setelah Rakor.
Dalam Rakor ini, Sultra disebutkan di posisi ke-21 dari 34 provinsi di Indonesia. Pada November lalu, Sultra berada di posisi ke-20 dengan angka sebesar 2,87%.
“Terima kasih diucapkan kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan inflasi di Sultra. Alhamdulillah angka inflasi kita dibawah angka nasional, “_new achievement_” bagi kita semua, ujarnya.
Andap juga sampaikan bahwa pada tahun 2024 ini, akan ada tambahan 2 (dua) Kabupaten lagi yang akan dinilai angka inflasinya oleh BPS yakni Konawe dan Kolaka.
“Dengan hasil ini, jangan cepat berpuas diri, lakukan terus upaya pengendalian inflasi, akan ada 2 (dua) Kabupaten dipantau IHK-nya. Kita harus optimis untuk mengawal inflasi, semoga tetap stabil di bawah angka nasional,” pungkas Andap.
Selanjutnya, Andap juga mengatakan mengenai 3 (tiga) komoditas yang andil atas inflasi dari tahun ke tahun (_year on year_) serta langkah solusi guna mengatasinya.
“Pertama beras, kedua angkutan udara dan ketiga cabai. Kita siapkan langkah untuk solusinya, baik menjadikan beberapa tempat di Sultra menjadi Sentra komoditas tertentu, serta upaya pengendalian inflasi lainnya meliputi : keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif dengan para stakeholder.” ungkapnya.
Selain itu, saat Rakor Mendagri instruksikan ke Kepala Daerah agar mewaspadai dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dalam rangka pengendalian inflasi.
“Para Kepala Daerah agar waspada dan siapkan langkah antisipasinya, koordinasi dengan pemasok di lapangan mengenai kenaikan harga cabai rawit dan komoditas lainnya,” pesan Mendagri. Ys