Kendari, suarakendari.com- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sultra mengklarifikasi mengenai tudingan masuk angin terkait penanganan perkara dugaan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) di PT. Panca Logam Makmur, di Kabupaten Bombana.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra Kombes Pol Bambang Wijanarko, secara rinci menguraikan kronologi perkara tersebut dan menegaskan langkah-langkah yang telah diambil pihaknya.
Pada awal pernyataannya, Kombes Pol Bambang Wijanarko menjelaskan perkara yang kini menjadi perhatian Ditreskrimsus Polda Sultra sebelumnya telah ditangani Satreskrim Polres Bombana. Setelah berkas perkara mencapai tahap kelengkapan, proses penyerahan berkas perkara tahap 2 (Dua) pun dilakukan.
“Kemudian, Ditreskrimsus Polda Sultra memberikan petunjuk kepada Satreskrim Polres Bombana untuk mengembangkan perkara tersebut,” kata Kombes Pol Bambang, pada media Suarakendari, Sabtu (12/8/2023).
Namun, karena proses penyidikan di tingkat polres berjalan lambat, Ditreskrimsus Polda Sultra mengambil langkah tegas untuk mengambil alih proses penyidikan.
“Proses penyidikan yang kami lakukan telah menghasilkan bukti yang cukup kuat, sehingga kami dapat menetapkan dua orang tersangka, dengan inisial H dan AH,” tegas Kombes Pol Bambang.
Berkas perkara tahap 1 (Satu) pun telah diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi pada tanggal 27 Juli 2023 untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Klarifikasi yang disampaikan oleh Kombes Pol Bambang juga mengatasi keraguan mengenai upaya Ditreskrimsus Polda Sultra dalam menangani kasus ini.
“Sangat tidak benar apabila dikatakan Ditreskrimsus Polda Sultra tidak memproses kedua tersangka hingga ke Kejaksaan. Kami telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan tahapan yang diatur,” jelasnya.
Terkait dengan pertanyaan mengenai penahanan kedua tersangka, Kombes Pol Bambang merinci keputusan untuk menahan seseorang berdasarkan Pasal 21 ayat 1 KUHAP harus memenuhi alasan subyektif tertentu, seperti dikhawatirkan melarikan diri, menghilangkan alat bukti, atau mengulangi perbuatan.
“Namun, berdasarkan pertimbangan yang matang, ketiga alasan subyektif tersebut tidak terpenuhi sehingga kami tidak melakukan penahanan,” papar Kombes Pol Bambang.
Lebih lanjut, Kombes Pol Bambang Wijanarko menyampaikan sebuah gambaran. “Bayangkan saja, jika Ditreskrimsus Polda Sultra tidak mengambil alih perkara terkait penyalahgunaan BBM subsidi di Pancalogam dari Satreskrim Polres Bombana, belum tentu penyidik di tingkat polres mampu mengumpulkan bukti yang cukup untuk menetapkan kedua tersangka selanjutnya,” tandasnya.
Dengan penjelasan yang rinci dan tegas ini, Ditreskrimsus Polda Sultra berharap dapat meredakan kebingungan dan spekulasi yang mungkin muncul di masyarakat mengenai penanganan kasus ini. Klarifikasi ini juga sekaligus memperlihatkan komitmen Ditreskrimsus Polda Sultra dalam menjalankan tugasnya dengan profesional dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Ys