Peristiwa

Cegah Penyakit Berbahaya Pada Hewan Karantina Sultra Lakukan Pemeriksaan ke Kapal Asing

×

Cegah Penyakit Berbahaya Pada Hewan Karantina Sultra Lakukan Pemeriksaan ke Kapal Asing

Sebarkan artikel ini
IMG 20241223 WA0001

KENDARI, suarakendari.com– Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Sulawesi Tenggara (Karantina Sultra) meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas komoditas yang masuk dan keluar wilayah Sultra.

Langkah itu dilakukan guna mencegah masuk dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke wilayah Sultra.

Kepala Karantina Sultra, A. Azhar, menyampaikan Tim karantina melakukan inspeksi di berbagai titik kritis, salah satunya terhadap kapal Asing yang hendak masuk wilayah Sultra.

Salah satu titik fokus pengawasan dilakukan pada hewan babi dan produk olahannya seiring meningkatnya kekhawatiran akan potensi masuknya virus ASF melalui peredaran hewan atau produk turunannya yang telah merambah saat ini.

Langkah-langkah pencegahan dilakukan melalui pemeriksaan ketat terhadap babi hidup, daging babi, serta produk olahannya yang masuk atau keluar dari wilayah Sultra.

“Kami memastikan bahwa semua media pembawa yang hendak masuk wilayah Sultra telah melalui proses karantina memiliki dokumen karantina sebagai penjamin produk tersebut telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan aman,” kata A. Azhar, pada media, Senin (23/12/2024).

Selain itu, Karantina Sultra juga menggiatkan sosialisasi kepada peternak, pedagang, dan masyarakat umum terkait bahaya ASF dan pentingnya menjaga biosekuriti.

“Penyakit ASF, yang disebabkan oleh virus, tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat mematikan bagi babi dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan,” ujarnya.

Azhar menambahkan Virus itu menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, barang yang terkontaminasi, atau melalui makanan yang mengandung virus.

“Hingga saat ini, Sultra masih berada dalam zona aman dari ASF, tetapi kewaspadaan tetap ditingkatkan,” imbuh Azhar.

Karantina Sultra mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan gejala mencurigakan pada babi, seperti demam tinggi, pendarahan, atau kematian mendadak, agar penanganan cepat dapat dilakukan.

Dengan pengawasan ketat itu, diharapkan penyebaran virus ASF dapat dicegah, sehingga industri peternakan babi di Sultra tetap terjaga dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Ys