Kepedulian ditunjukkan Kapolda Sultra Irjen Pol Dwi Irianto, S.I.K, Msi kepada pedagang kecil. Saat berkendara melintas di jalan utama, orang nomor satu di Polda Sultra ini mampir mendekati salah satu pedagang kaki lima yang tengah berjualan di pinggir jalan, Jumat (28/2), pagi.
Pria murah senyum ini dengan ramah menyapa pedagang perempuan yang tengah berjualan bersama anaknya di pinggir jalan dekat jembatan triping tapak kuda, Kota Kendari dan membeli sejumlah keperluan dapur seperti talenan dan sendok kayu dan alat lainnya. Di kesempatan itu Kapolda Irjen Pol Dwi Irianto juga membagikan bingkisan makanan serta dana kepada para pedangang sebelum akhirnya berpamitan menuju kantornya.
Ya, dalam tatanan sosial kepedulian merupakan pondasi penting dalam membangun hubungan yang baik antara pemimpin dan masyarakatnya. Ketika seorang pemimpin, seperti Kapolda Sulawesi Tenggara, memperlihatkan kepeduliannya terhadap para pedagang kecil dengan membeli dagangan mereka, hal ini menciptakan ikatan emosional yang menjembatani kesenjangan antara pihak berwenang dan rakyat kecil. Tindakan sederhana ini memiliki dampak yang besar dalam mempererat hubungan sosial dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin mereka.

Sikap peduli ini juga memberikan pelajaran berharga tentang sifat sejati dari kepemimpinan. Kepedulian bukanlah sekadar retorika kosong, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata seperti yang dilakukan oleh Kapolda tersebut. Dengan mengambil inisiatif untuk terlibat langsung dengan masyarakat, pemimpin mampu memahami secara lebih mendalam tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh rakyatnya, sehingga keputusan yang diambil nantinya dapat lebih berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Kekurangan yang seringkali ada dalam kepemimpinan saat ini, yaitu kurangnya empati dan kepedulian terhadap nasib rakyat kecil. Banyak pemimpin yang terjebak dalam lingkaran kekuasaan dan kepentingan politik sehingga melupakan hakikat dari kepemimpinan itu sendiri, yakni melayani dan melindungi rakyat. Ketidaktahuan atau bahkan kesengajaan untuk mengabaikan kebutuhan masyarakat rentan secara ekonomi seperti pedagang kecil hanya akan semakin memperburuk disparitas sosial dan ketidakadilan dalam masyarakat.
Dengan demikian, kepedulian yang ditunjukkan oleh Kapolda Sulawesi Tenggara bukan hanya merupakan contoh yang patut diikuti oleh para pemimpin lainnya, tetapi juga merupakan panggilan untuk merefleksikan kembali esensi dari kepemimpinan itu sendiri. Pemimpin sejati bukanlah yang hanya pandai berbicara atau memiliki wewenang tertinggi, tetapi yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat dan bertindak untuk kepentingan bersama. Kepedulian adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat dalam memimpin, karena tanpa kepedulian, sebuah kepemimpinan hanya akan menjadi hampa dan kehilangan relevansinya.
Tindakan Kapolda Sulawesi Tenggara yang memperlihatkan kepeduliannya terhadap para pedagang kecil tidak hanya merupakan aksi mulia yang layak diapresiasi, tetapi juga merupakan cerminan dari kualitas sejati seorang pemimpin. Kepedulian adalah sebuah nilai yang harus terus dijaga dan diperjuangkan dalam dunia kepemimpinan, karena hanya melalui kepedulianlah sebuah pemimpin mampu menjadi teladan yang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya. **