Jepang, suarakendari.com– Angka entenarian di Negara Jepang kini meningkat lima kali lipat dalam dua dekade. Diperkirakan ada 90.526 warga negara Jepang berusia 100 tahun ke atas, meningkat 5 persen dari tahun sebelumnya dan lebih dari lima kali lipat jumlah 20 tahun lalu.
Dibantu oleh pola makan sehat dan sistem medis yang mudah diakses, Jepang memiliki harapan hidup tertinggi kedua di dunia, tepat di belakang Hong Kong
Jumlah centenarian di Jepang ini telah meningkat ke rekor baru, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi negara itu seiring dengan bertambahnya populasi dengan cepat.
Sekarang ada 90.526 warga Jepang berusia 100 tahun ke atas, meningkat 5 persen dari tahun sebelumnya dan lebih dari lima kali lipat jumlah dua dekade lalu, menurut laporan yang dirilis pada hari Jumat oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan. Data tersebut diumumkan menjelang Hari Penghormatan untuk Lansia, atau Keiro no Hi, hari libur nasional pada 19 September.
Sebagai perbandingan, AS memiliki 97.914 centenarian, menurut data sensus terbaru, meskipun memiliki populasi sekitar 200 juta lebih besar.
Jepang sedang berjuang untuk mengelola salah satu masyarakat dengan penuaan tercepat di dunia dan tingkat kelahiran yang rendah yang telah membebani sistem pensiunnya. Dibantu oleh diet sehat dan sistem medis yang mudah diakses, Jepang memiliki harapan hidup tertinggi kedua di dunia, tepat di belakang Hong Kong.
Warga Hongkong mungkin hidup lebih lama tetapi mereka tidak lebih sehat.
Orang yang berusia 100 tahun di Jepang biasanya mendapatkan piala perak dari perdana menteri. Peningkatan pesat dalam jumlah centenarian mendorong pemerintah untuk beralih ke versi logam yang lebih murah pada 2016.
Seorang centenarian adalah seseorang yang telah hidup yang diyakini berumur 100 tahun. Pada 2012, PBB memperkirakan bahwa terdapat 316.600 centenarian yang hidup di seluruh dunia. (Scmc)
