China gencar berinvestasi dalam kecerdasan buatan (AI) dengan target menjadi pemimpin teknologi global pada 2030. Akankah China menjadi Penguasa AI Masa Depan?Simak strategi dan langkah-langkah ambisius mereka.
SUARAKENDARI.COM-China sedang menunjukkan ambisi besarnya untuk menjadi pemimpin dunia dalam bidang kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2030. Langkah-langkah strategis dan investasi besar-besaran telah digelontorkan untuk mewujudkan visi ini.
DeepSeek :Awal dari Revolusi AI China
Kemunculan DeepSeek, chatbot inovatif asal China, pada Januari lalu, menandai awal dari gelombang besar perkembangan AI di negara tersebut. DeepSeek hanyalah salah satu contoh dari ribuan perusahaan AI di China yang berlomba-lomba menciptakan teknologi terdepan.
Investasi Raksasa dan Persaingan Domestik
Dana miliaran dolar mengalir deras ke perusahaan-perusahaan AI di China, memicu persaingan ketat di pasar domestik. Lebih dari 4.500 perusahaan kini aktif mengembangkan dan memasarkan produk-produk berbasis AI.
Pendidikan AI Sejak Dini
China tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk era AI. Sekolah-sekolah di Beijing akan memperkenalkan mata pelajaran AI bagi siswa sekolah dasar dan menengah pada akhir tahun ini. Universitas-universitas pun menambah kuota mahasiswa untuk jurusan AI. Bahkan, robot-robot pintar sedang dikembangkan untuk menjadi tutor bahasa.
Dukungan Penuh Pemerintah
Partai Komunis China telah menetapkan AI sebagai “kekuatan pendorong utama” kemajuan negara sejak 2017. Presiden Xi Jinping sendiri menaruh harapan besar pada potensi AI untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan persaingan dengan Amerika Serikat.
Investasi 1,4 Triliun Dolar AS
Pemerintah China berencana menginvestasikan CNY10 triliun yuan (US$1,4 triliun dolar AS) dalam 15 tahun ke depan. Investasi raksasa ini menunjukkan keseriusan China dalam mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat dalam teknologi canggih.
Persaingan Global
Langkah agresif China dalam pengembangan AI tidak lepas dari persaingan ketat dengan Amerika Serikat. Kedua negara adidaya ini berlomba-lomba untuk mendominasi teknologi masa depan.
Dengan dukungan pemerintah, investasi besar-besaran, dan fokus pada pendidikan, China berpotensi besar menjadi pemimpin dunia dalam bidang kecerdasan buatan pada tahun 2030.
SK
