InspiratifTips & Trik

Inovasi Nelayan Batumea: Melindungi Perahu dari Badai dan Tiram dengan Sistem Katrol

×

Inovasi Nelayan Batumea: Melindungi Perahu dari Badai dan Tiram dengan Sistem Katrol

Sebarkan artikel ini
20250309 131218

KONAWE KEPULAUAN, suarakendari.com-
Desa Batumea, Kecamatan Wawonii Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, menjadi saksi bisu kegigihan para nelayannya dalam menghadapi tantangan alam. Di tengah cuaca buruk dan ancaman badai laut, mereka menemukan solusi cerdik untuk melindungi perahu mereka: sistem katrol yang mengangkat perahu ke atas rumah panggung.

20250309 131251

Awal Mula Inovasi

Kisah ini bermula dari keprihatinan Rido, seorang nelayan Desa Batumea, terhadap kerusakan perahu akibat badai dan serangan tiram. Selama ini, perahu yang diparkir di pinggir laut rentan terhempas ombak dan rusak akibat benturan batu karang. Tak hanya itu, tiram yang menempel pada badan perahu juga mempercepat kerusakan kayu.

“Saat badai datang, nelayan dibuat pusing. Perahu-perahu terbalik dan sebagian harus menghabiskan waktu menguras air yang memenuhi perahu,” ungkap Rido.

Kondisi ini mendorong Rido untuk mencari cara agar perahu mereka aman dari terjangan ombak dan badai. Ia kemudian terinspirasi dari teknik katrol perahu di atas rumah rompong yang dibangun di atas laut. Dengan bahan sederhana, yaitu tali nilon dan kayu bundar, Rido menciptakan sistem katrol yang mampu mengangkat perahu hingga dua meter di atas permukaan laut.

Manfaat Ganda: Aman dan Awet

Sistem katrol ini terbukti efektif melindungi perahu dari hempasan ombak dan serangan tiram. Perahu yang digantung di atas rumah panggung terhindar dari kontak langsung dengan air laut, sehingga kerusakan akibat tiram dapat dicegah. Selain itu, posisi perahu yang tinggi juga membuatnya aman dari terjangan ombak saat badai datang.

“Kalau disimpan di air laut, biasanya badan kapal cepat rusak karena dihinggapi tiram yang menempel di badan perahu,” jelas Rido.

Apresiasi dan Penyebaran Inovasi

Inovasi Rido mendapat apresiasi dari warga nelayan lainnya. Mereka pun mengikuti jejak Rido dengan membuat garasi perahu katrol di rumah masing-masing. Bahkan, ide ini telah menyebar ke desa-desa lain di Kecamatan Wawonii Tengah, seperti Morobea dan Tumbu-tumbu.

Tantangan dan Harapan

Meski sistem katrol ini memberikan perlindungan yang signifikan, para nelayan tetap menghadapi tantangan, terutama saat badai besar datang. Atap rumah yang terbuat dari daun sagu atau nipa rentan rusak akibat angin kencang. Namun, kejadian ini relatif jarang terjadi.

“Tapi itu jarang, hanya di bulan-bulan tertentu saja,” kata Rido.
Para nelayan Desa Batumea berharap, inovasi mereka dapat terus berkembang dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perahu mereka. Mereka juga berharap, pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk infrastruktur yang lebih kuat, seperti dermaga yang aman dari badai.

Inspirasi bagi Komunitas Nelayan Lain

Kisah Rido dan inovasinya menjadi inspirasi bagi komunitas nelayan di daerah lain. Ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kegigihan, para nelayan dapat menemukan solusi untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Sistem katrol perahu di Desa Batumea adalah bukti nyata bahwa inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat pesisir.

Poin Penting:

* Inovasi sistem katrol perahu oleh nelayan Desa Batumea.
* Perlindungan ganda: aman dari badai dan serangan tiram.
* Penyebaran inovasi ke desa-desa lain.
* Tantangan dan harapan para nelayan.
* Inspirasi bagi komunitas nelayan lainnya. SK