Kendari, suarakendari.com-Dalam dunia politik Sulawesi Tenggara yang dinamis, Prof. Dr. Eka Suaib, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo, membagikan analisis mendalamnya mengenai potensi hasil pemilihan gubernur di masa mendatang. Analisis ini didasarkan pada data riil count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan partisipasi pemilih mencapai 71%, dan mengungkapkan lima dimensi kritis yang akan membentuk kontur pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara.
Pertama, analisis ini menunjukkan beberapa partai politik, seperti Nasdem, PDI-P, PAN, Golkar, dan Demokrat berhasil mengamankan kursi di DPRD dengan PKB dan PBB mencatatkan lonjakan signifikan, menunjukkan dinamika politik yang tidak terduga. Kondisi ini menyiapkan panggung bagi pembentukan koalisi strategis menjelang pemilihan gubernur, di mana PPP, Gerindra, dan Hanura masih berupaya untuk memperkuat posisi mereka.
Kedua, penelitian ini membuka kotak pandora terhadap figur-figur politik yang berasal dari partai politik dominan dan menyoroti figur-figur kultural kuat seperti Ali Mazi (Nasdem), Ridwan Bae dan Rahman Farisi (Golkar), serta Abdul Rahman Saleh (PAN), yang menawarkan wawasan baru terhadap potensi kepemimpinan daerah.
Ketiga, adanya perbedaan preferensi pemilih antara pemilu legislatif dengan pemilihan gubernur yang mendatang tercermin dari perolehan suara beberapa kandidat yang berbeda signifikan antara dua pemilihan tersebut, menyoroti kompleksitas pilihan politik masyarakat Sulawesi Tenggara.
Keempat, ketiadaan dominasi partai politik yang jelas di DPRD Sultra menandakan bahwa proses pembentukan koalisi untuk pemilihan gubernur akan menjadi sangat dinamis, memungkinkan berbagai skenario politik menjelang akhir periode pendaftaran calon.
Kelima, faktor kekuatan personalitas figur politik diperkirakan akan lebih berpengaruh daripada kekuatan partai politik, menyoroti peran penting personalitas dalam politik lokal. Figur seperti Ruksamin (PBB), Jaelani (PKB), dan ASR (PPP) memiliki pengaruh signifikan yang dapat mengubah arah pemilihan gubernur.
Analisa ini juga menyoroti pentingnya pemilu legislatif sebagai indikator awal untuk pemilihan gubernur dan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kritis bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Hal yang terpenting adalah memahami dinamika politik lokal serta persiapan menuju pemilihan gubernur 2024, termasuk peran kandidat capres dan caleg sebagai street level politicians dalam memperkenalkan platform partai mereka. SK