Derit suara mesin cukur terdengar dalam ruang tak seberapa besar itu. Sang pemilik kepala hanya bisa pasrah menatap pekerja salon memapas setiap helai rambutnya melalui kaca lebar yang dipajang hampir di setiap tembok ruang. Sesekali Ia melirik potongan helai rambut yang berjatuhan di lantai.
Alif pemilik salon nampak serius, setidaknya sudah belasan kepala yang diselesaikannya. Padahal jam di dinding baru menunjuk pukul 10.30 pagi.
Di luar ruang beberapa orang pemuda dengan sabar menanti giliran, beberapa diantaranya menghabiskan waktu dengan bermain game di gadget miliknya. Ada juga yang melihat sampul foto sekedar melihat model rambut yang tengah trend.
Menjelang lebaran ini Alif terpaksa harus bekerja ekstra keras melayani konsumen yang ingin tampil dengan gaya rambut baru di hari lebaran. Walau terkadang harus bekerja hingga malam hari. “Sudah beginimi kalo mau lebaran banyak yang datang potong rambut di sini,”ujar Alif.
Di salon miliknya, Alif tidak memasang tarif tinggi, harganya dapat dijangkau semua orang yakni 15.000 rupiah per orang. Harga itu sama dengan hari hari bisa.
Untuk mengerjakan jasa potong rambut, Alif dibantu seorang rekannya yang juga mahir memangkas rambut. Peralatanbyang digunakan alif adalah peralatan standar salon pada umumnya, seperti gunting, silet dan alat cukur elektrik. Sk
