Kendari, suarakendari.com – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, yang berorientasi dalam pelaksanaaan pelayanan terhadap pelanggan khususnya wilayah Kendari berperan dalam melakukan pengaturan, pendistribusian tenaga listrik hingga sampai ke pelanggan di seluruh kawasan Di Sulawesi Tenggara.
Mengingat pentingnya peran ini, UP3 Kendari didaulat sebagai salah satu Objek Vital Nasional (OBVITNAS) yang perlu keamanan maksimal.
Guna menambah wawasan pengamanan obvitnas, pada Selasa (11/7/2023) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari melakukan Simulasi Pelatihan Penanganan Teroris, yang dilakukan Satuan Brimob Polda Sultra.
Kepala Bagian Operasional Satuan Brimob Polda Sultra AKP Asri Dyni mengatakan, skenario simulasi itu sendiri, diasumsikan PT PLN UP3 Kendari telah terjadi penyanderaan karyawan oleh teroris.
Selain melakukan penyanderaan para teroris menaruh benda di dalam kantor PLN UP3 Kendari, yang dicurigai sebagai bom.
“Kegiatan yang kami lakukan itu bagian dari tanggap darurat penanganan teroris di Obyek Vital Nasional, seperti PLN,” kata AKP Asri Dyni, pada Selasa (11/7/2023).
Kegiatan itu melibatkan personil Satbrimob Polda Sultra dari Detasemen Gegana dan Jibom serta unsur pengamanan internal PLN.
“Kegiatan simulasi itu diharapkan menumbuhkan kepekaan dan cepat tanggap dari personil siaga pengamanan maupun pegawai internal PLN mengenai hal-hal yang dicurigai mengancam keamanan lokasi perseroan. Kemudian terlatih untuk dapat mengambil tindakan yang tepat atas hal-hal mencurigakan tersebut,” ujar Asri Dyni.
‘’Untuk kasus ditemukan benda yang terdeteksi mencurigakan, mari senantiasa berkoordinasi dengan kepolisian atau gegana dan instansi terkait lainnya,” tambahnya.
Sementara itu Arjono Sumenep, Team Leader K3L dan Keamanan PLN UP3 Kendari menuturkan, pelatihan untuk keamanan obvitnas adalah agenda yang sangat perlu dilakukan.
‘’Perlu adanya pelatihan untuk menjaga kesiapan, kepahaman dan kerjasama yang baik dari masing-masing personil siaga pengamanan agar sigap dan tidak panik menghadapi kondisi tak terduga seperti teror bom,’’ tuturnya.
Ditambahkan Arjono Sumenep ada pun sasaran dari kegiatan itu, adalah menjaga keamanan seluruh aset PLN sehingga kegiatan operasional PLN dapat berjalan dengan baik, mewujudkan nihil gangguan keamanan, baik di dalam kantor PLN maupun di sekitar instalasi.
Sedangkan nilai tambah dari simulasi, menurutnya adalah menjalin sinergi antara PLN dengan Polri dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan instalasi PLN, meningkatkan kewaspadaan kepada seluruh pegawai khususnya dalam penanganan ancaman bom. Ys