Kendari, suarakendari.com – Petani di Sulawesi Tenggara masih mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi yang diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan permintaan dan fluktuasi harga yang membuat hasil panen menjadi terganggu. Namun, Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, tidak tinggal diam dan telah memberikan solusi dengan menggandeng pengecer resmi untuk menyalurkan pupuk kepada petani di wilayah kerjanya berdasarkan alokasi pupuk bersubsidi.
Selain itu, Andap juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah di kabupaten/kota sangat berperan penting dalam keberhasilan program pupuk bersubsidi. Mereka bertanggung jawab dalam menentukan penerima pupuk bersubsidi serta melakukan pengawasan dan verifikasi secara langsung atas kebenaran penyaluran di lapangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov Sultra, La Ode Muh. Rusdin Jaya, juga mengungkapkan area kritikal perbaikan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyelewengan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Hal-hal tersebut antara lain adalah perbaikan data penerima pupuk bersubsidi, perbaikan metode penebusan dan motivasi, serta kapasitas pengawasan dan verifikasi dan validasi.
Melalui FGD dengan tema “Optimalisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 dan Persiapan Penginputan Data Penerima dan Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Tahun 2024”, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra berusaha mengawal penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan tepat waktu. Langkah ini diharapkan dapat menyamakan frekuensi dengan pihak-pihak terkait agar masalah kelangkaan pupuk di lapangan dapat terurai dan teratasi.
Kendati masih banyak tantangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Sulawesi Tenggara, upaya bersama dari pemerintah daerah, pengecer resmi, dan instansi terkait diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan membantu petani dalam meningkatkan hasil panen. Sebab, petani yang maju dan sejahtera akan menjadi kunci penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan bangsa. Ys
