Opini

Rafa Dara Masuk Istana

×

Rafa Dara Masuk Istana

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1741007834928

Oleh: Syahrir Lantoni
(BUR Center)

ADA Rafa Dara masuk Istana Kepresidenan. Rafa Dara adalah bahasa Moronene untuk menyebut kepala kuda. Bukan kepala kudanya yang masuk istana. Tapi kain tenun bermotif kepala kuda atau Rafa Dara itu.

Rafa Dara masuk Istana pada 20 Februari 2025 di acara pelantikan 481 kepala daerah terpilih di Pilkada 2024. Motif Rafa Dara itu dikenakan istri Bupati Bombana Ir H Burhanuddin M.Si, Hj Fatmawati Kasim Marewa S.Sos, dan istri wakil bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd, M.Si, Heny R Rahman.

Ya keduanya kompak mengenakan kain tenun motif kepala kuda itu. Warna kebayanya biru muda dan motif Rafa Dara-nya berwarna biru.

Ada yang menduga keduanya mengenakan motif Rafa Dara untuk mencuri perhatian Presiden Prabowo Subianto yang gemar naik kuda. Ternyata dugaan itu salah. Motif kepala kuda itu ingin menunjukkan sebagai karya otentik Hj Fatmawati Kasim Marewa untuk Kabupaten Bombana.

Karya otentik? Bagaimana ceritanya? Begini. Pada medio 2023 yang lalu, Pemerintah Kabupaten Bombana mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI dari Kementerian Hukum dan HAM RI untuk motif kepala kuda itu.

Pencetus desain Rafa Dara itu adalah Ketua Dekranasda Bombana waktu itu Hj Fatmawati Kasim Marewa S.Sos. Dialah dinobatkan sebagai pemilik HAKI itu. Sebagai Ketua Dekranasda sekaligus Ketua PKK, Fatmawati Kasim Marewa menyerahkan sertifikat itu kepada Pemerintah Kabupaten Bombana untuk dipatenkan.

Namun Fatmawati sedih. Sejak suami Ir H Burhanuddin M.Si berhenti sebagai Penjabat (pj) Bupati Bombana pada 27 November 2023, karya otentik motif Rafa Dara itu tak pernah lagi menjadi brand Kabupaten Bombana. Padahal tenun motif kepala kuda khas Bombana itu kini memiliki HAKI.

Barulah ketika sang suami terpilih bupati dan dilantik di Istana Kepresidenan 20 Februari 2025, motif Rafa Dara kembali diangkat oleh penciptanya: Hj Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos.

Menurut Hj. Fatmawati Kasim Marewa tenun motif Rafa Dara menggambarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Bombana, khususnya Kabaena. Kepala kuda dalam budaya Bombana melambangkan kekuatan, ketahanan, dan semangat untuk menghadapi tantangan.

Selain itu, motif tersebut mencerminkan semangat masyarakat setempat untuk terus maju dan berkembang.

Dengan lebel HAKI itu, maka sektor usaha dan penenun industri di Bombana sudah terjamin oleh undang- undang.

Fatmawati dalam usahanya mendaftar untuk mendapat HAKI bertujuan meningkatkan daya kompetisi dan rasa aman bagi para pengrajin yang ada di daerahnya.

“Alhamdulillah kain tenun Rafa Dara telah memiliki HAKI atas nama Pemkab Bombana, yang berlaku selama 50 tahun,” kata Hj Fatmawati Kasim Marewa.

Selain telah memperoleh HAKI, tenun Rafa Dara juga telah mendapat pengakuan tingkat nasional, dan mendapat penghargaan dari Dekranas atas karya kriya potensial dalam ajang Dekranas Award 2023.

Mengapa harus kepala kuda yang menjadi dasar untuk menginspirasi desainnya? Padahal first lady Bombana ini sangat menyukai kucing dan motif macan. Hampir semua aksesorinya adalah motif macan. Kucing peliharaannya pun belang-belang macan.

Lalu kenapa kepala kuda yang menginspirasi desainnya? Ketika ditanya dia mengatakan dirinya tidak ego, kesenangan pribadinya tak bisa diintegrasikan ke dalam pemerintahan Bombana.

Menurutnya, simbol kuda adalah filosofis yang sengat kuat di Bombana. Budaya kerja, kekuatan, dan etos kemajuan ada pada filosofi kuda. Nilai-nilai inilah yang menginspirasi untuk berjuang mendapatkan HAKI.

Tak banyak yang tahu kain tenun motif Rafa Dara yang dipakai di Istana semangatnya adalah mengirim pesan kepada semua bahwa ini lho motif kultur masyarakat Bombana.

Fatmawati dan Heny tentu sangat percaya diri mengenakan kebaya dengan bawahan kain tenun motif Rafa Dara. Istri bupati dan wakil bupati Bombana itu terlihat anggun di acara pelantikan di Istana. Istri kepala daerah lain seperti cemburu melihat keanggunannya.

Saat foto-foto di taman Monas, keduanya mencuri perhatian yang ada di sekitar. Tak sedikit juga merasa aneh. Bukan simbol feminim, misalnya bunga, yang menjadi motif, melainkan kepala kuda yang maskulin itu.

Namun Hj Fatmawati Kasim Marewa punya jawabannya: Kita membawa nama daerah untuk rakyat Bombana.

Dan Simbol Rafa Dara itu pun melekat di empat pilar rumah jabatan Bupati Bombana. Salut dengan Hj Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos. ***