McDonald’s membuka restoran karbon nol bersih dan berharap ini akan menjadi model untuk masa depan. Mengambil motto Dari “Makanan bahagia” menjadi “kesepakatan bahagia”, dengan planet ini , restoran ini memanfaatkan angin dan energi surya dan dilengkapi dengan material berkelanjutan. Restoran yang berada di Shropshire, di barat laut Inggris, memiliki 92 meter persegi panel surya di atapnya dan dua turbin angin.
Dinding restoran diisolasi dengan wol domba Inggris (ditakdirkan untuk tempat pembuangan sampah), dan bangunan yang terbuat dari peralatan IT daur ulang dan barang-barang putih rumah tangga, seperti mesin cuci.
Tak hanya itu, Jalur Drive-Thru dibangun menggunakan ban daur ulang dan batu kerb yang terbuat dari ribuan botol plastik daur ulang.
Pengelola McDonald’s mengatakan model ini akan digulirkan ke situs lain dari tahun 2022, dengan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih untuk semua 1.400 restoran dan kantor di Inggris pada tahun 2030.
Restoran ini adalah yang pertama di Inggris yang akan diverifikasi sebagai emisi nol bersih menggunakan kerangka kerja bangunan nol karbon bersih dari Green Building Council’s Inggris (UKGBC’s).
Menurut juru bicara UKGBC, Simon McWhirter masalah dekarbonisasi industri konstruksi adalah sesuatu yang kompleks, tetapi langkah yang diambil oleh McDonald’s adalah “langkah pertama yang sangat penting”, seperti dikutip TrenAsia.com dari Mirror.co.uk pada 13 Desember 2021.
Juru bicara McDonald’s Beth Hart mengatakan, “Kami percaya bahwa makanan kami harus disajikan di restoran yang berkelanjutan untuk masa depan. Market Drayton adalah langkah besar untuk mewujudkan itu.”
Sebelumnya, McDonald’s dan restoran makanan cepat saji lainnya mendapat kecaman dari investor yang menandatangani surat yang meminta perusahaan untuk mengurangi jejak karbon dari rantai pasokan daging dan susu mereka.
McDonald’s adalah salah satu pembeli daging sapi terbesar di dunia. Sekitar 80% dari total emisinya berasal dari rantai pasokannya, khususnya penggunaan daging sapi, ayam, susu, dan protein lainnya. Rantai pasokan McDonald’s akan menggunakan pedoman baru dari SBTi, yang sudah bekerja, untuk fokus pada pengurangan emisi di bidang pertanian, penggunaan lahan dan kehutanan.
“Daging sapi adalah peluang besar untuk membantu mendorong dampak di dunia dengan para petani dan mitra peternak kami,” kata McColloch.
Sasaran nol bersih McDonald’s 2050 mencakup emisi dari sumber langsung seperti kantor perusahaan dan restoran dan sumber tidak langsung, terutama restoran waralaba dan barang serta jasa pemasok.
Sebenarnya, net-zero emissions atau nol-bersih emisi tak mengacu pada pengertian berhentinya umat manusia memproduksi emisi. Secara alamiah manusia dan dunia tidak bisa tak memproduksi emisi. Manusia bernapas saja menghasilkan karbon dioksida (CO2). Jika dikalikan jumlah manusia sebanyak 7,8 miliar, emisi karbon dari napas manusia berkontribusi 5,8% terhadap volume emisi karbon tahunan.
Karena itu, nol-bersih emisi adalah karbon negatif. Artinya, emisi yang diproduksi manusia bisa diserap sepenuhnya sehingga tak ada yang menguap hingga ke atmosfer. Apa yang bisa menyerap emisi karbon? Secara alamiah, emisi terserap oleh pohon, laut, dan tanah.
Melalui reaksi kimia yang kompleks, pohon, perairan, dan tanah memproses emisi karbon itu dalam siklus fotosintesis. CO2 yang bercampur dengan zat dan gas lain akan membentuk reaksi kimia yang melepaskan karbon dan oksigen. Oksigen tentu dibutuhkan mahluk hidup, karbon diperlukan untuk tanaman tumbuh hingga menjadi bahan dasar logam.
Mengapa penyerapan karbon penting? Karena penyebab utama pemanasan global adalah naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Kita menyebutnya pemanasan global. Ada enam gas rumah kaca yang memiliki koefisien pemanasan global tinggi. Meski karbon dioksida jumlahnya paling banyak di atmosfer, ia paling rendah menyebabkan kenaikan suhu bumi.
Karena itu karbon dioksida menjadi patokan mengukur konsentrasi gas rumah kaca lainnya. Maka dalam satuan emisi karbon selalu dibubuhkan kata “setara” atau “equivalen”. Dalam banyak berita jumlahnya sering rancu antara jumlah total emisi karbon dengan hanya jumlah karbon dioksida.
Jika Anda menemukan angka 37 miliar ton emisi karbon tahunan, sesungguhnya ini hanya konsentrasi jumlah CO2 saja. Sementara total emisi karbon—yang mencakup enam gas rumah kaca—jumlahnya mencapai 51 miliar ton. Nah, untuk angka terakhir ini kita mesti lengkap menyebutnya, yakni 51 miliar ton setara CO2.
Sepanjang emisi tak terlepas ke atmosfer ia hanya jadi polusi dan dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis. Karena itu, jika pemanasan global sesederhana itu penyebabnya, banyak ahli teknologi, termasuk Bill Gates dalam buku How to Avoid a Climate Disaster, menyarankan dunia membuat alat penangkap emisi.
Teknologi penangkap emisi menjadi salah satu opsi net-zero emissions. Namun, seperti dihitung Bill Gates, menciptakan alat ini mahal sekali, meskipun suatu saat jika permintaan membludak, ongkos produksi dan biayanya akan kian mengecil. Sejauh ini, cara menangkap karbon memakai jalan alamiah, yakni mencegah deforestasi, menanam lebih banyak pohon, mencegah degradasi lahan, dan tak merusak ekosistem laut serta perairan.
Karena itu, jika semua ekosistem itu rusak, sebesar itu juga karbon yang terlepas ke atmosfer. Para ahli berhitung bahwa hutan secara global mampu menyerap 20% emisi karbon, laut dan perairan 23%, sisanya tanah, dan yang tak tertampung menguap ke atmosfer.
SK