Politik

Heryanto Ingin Kembalikan Pasar Sore ke RTH, Burhanuddin: Sembrono

×

Heryanto Ingin Kembalikan Pasar Sore ke RTH, Burhanuddin: Sembrono

Sebarkan artikel ini

BOMBANA, suarakendari.com — Calon wakil bupati Bombana nomor urut 02 Heryanto membuat pernyataan kontroversial. Dia mengatakan akan mengembalikan pasar sore ke RTH Bombana.

“Insya Allah jika pasangan Andi Nirwana Sebbu terpilih dan Herianto bakal 100 hari kerja, saya kembalikan pasar sore,” kata Heryanto dalam debat di GOR Bombana, Kamis malam (13/11/2024).

Pernyataan Heryanto itu direspons oleh calon bupati nomor 1 Ir H Burhanuddin dengan mengatakan membawa kembali barang yang salah adalah sembrono.

“Saya pastikan bahwa dimanapun di kota ini, dimanapun kota, tidak pernah ada RTH lalu di situ ada pasar. Di situ ada pasar ikan, pasar sayur. Ini namanya sembrono,” kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, ibu kota kabupaten adalah ruang tamu Bombana. Rumbia adalah ruang tamu, dan ruang tamu tentu harus rapi bersih dan sehat.

“Saya juga heran, ada RTH, Ruang Terbuka Hijau, disitu ada ditempatkan pasar, dimana RTH itu sebenarnya tempat orang berekrreasi, tempat orang bersantai, tempat orang meluangkan inspirasinya,” kata Burhanuddin.

Kerena di RTH itu ada pasar sore, Burhanuddin sebagai Ph Bupati Bombana saat itu memindahkan pedagang pasar itu dari RTH ke Pasar induk yang baru, luas san bersih.

Untuk mendukung pedagang yang dipindahkan, Burhanuddin mengeluarkan lebijakan dengan menyediaka transportasi gratis ke pasar sentral Bombana.

Pemindahan itulah yang rmenurut Heryanto mengabaikan nasib pedagang kesulitan biaya hidup, hutang, dan banyak anak putus sekolah. Atas dasar itu juga Heryanto ingin mengembalikan pasar sore ke RTH.

Namun Burhanuddin mengatakan, menjadi pemimpin tidak boleh memberikan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang menjadi pikiran masyarakat banyak.

“Kita ini tidak memperjuangkan satu kelompok, tapi kita memperjuangkan seluruh masyarakat Pembana. Artinya kalau kita mengembalikan hal yang salah, itu berarti kita memperjuangkan satu kelompok lalu kemudian merusak nama baik Kabupaten Pembana,” katanya.

“Saya ingin mengingatkan saudaraku bahwa di tempat itu sudah ada penataan ruangnya. Di RTH itu tidak boleh ada pasar,.” |••

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *