Kendari, suarakendari.com- Oknum Kepala Sekolah di Kabupaten Konawe berinisial SH, dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) karena diduga melecehkan seorang siswa dan guru.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Ramadan, setelah menerima laporan dari beberapa oknum guru dan siswa yang pernah menjadi korban.
Ia menjelaskan, oknum Kepala Sekolah yang saat ini tengah dilaporkan ke Dikbud Sultra, diduga penyuka sesama jenis, dikarenakan korbannya merupakan siswa dan guru pria.
“Berdasarkan hasil rapat kami, maka kami yang beberapa orang ini bersepakat untuk melaporkan kepada bapak Kepala Dinas, agar segera diganti Kepala Sekolah kami yang telah melakukan pelecehan seksual, terhadap siswa, dan terhadap guru laki-laki bukan putri,” ujar Ramadan, pada Senin (10/10/2022).
Ramadan juga menjelaskan, dalam menjalankan aksinya, Oknum Kepala Sekolah berinisial SH tersebut meminta korbannya untuk memijatnya.
“Saya yakini dilakukan setelah siswa kami ini sudah dua tahun katanya diincar, dan selalu diajak untuk main, dan selalu menolak, maka suatu hari dia panggilkan alumni, maka datanglah ke ruangannya dengan alasan pijit-pijit, ternyata di dalam ruangan itu, pijit-pijit yang lain,” jelasnya.
Tak hanya keterangan saksi, Ramadan juga memperlihatkan bukti chat WhatsApp antara oknum Kepala Sekolah dan siswa serta guru yang pernah diajak untuk memijatnya.
“Selain itu, bukti juga yang saya dapatkan, ini banyak WhatsApp kepada siswa dan kepada guru untuk pijit-pijit itu,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, salah satu siswa berinisial HS yang nyaris menjadi korban menuturkan kejadian yang terjadi kepada temannya.
“Awalnya dia mengajak saya untuk pijit-pijit, tapi saya tidak mau, jadi saya tawarkan kalau banyak tempat pijit-pijit di unaaha. Karena tidak mau, kemudian saya menawarkan teman saya. Bapak kepala sekolah menyuruh saya membawa teman, dan akan diberikan uang sebesar Rp.200.000,” pungkasnya. Ys