JAKARTA, suarakendari.com – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bertemu pada Rabu (16/4) untuk membahas upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh data survei prevalensi tahun 2023 yang menunjukkan angka penyalahgunaan narkoba di usia remaja mencapai 312 ribu orang.
Marthinus Hukom menyoroti kerentanan pelajar terhadap pengaruh teman sebaya dan rasa penasaran, yang seringkali menjadi pemicu awal penggunaan narkoba. Ia juga mengaitkan fenomena tawuran dan kekerasan di sekolah dengan penyalahgunaan narkoba atau obat keras. “Kami berharap dapat memperkuat strategi kolaborasi dengan Kemendikdasmen dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Abdul Mu’ti menyambut baik ajakan tersebut dan menyatakan dukungannya untuk memperbarui nota kesepahaman (MoU) antara kedua lembaga. Ia juga mengusulkan pembentukan Rumah Belajar Khusus bagi pelajar yang pernah terlibat penyalahgunaan narkoba, sebagai upaya reintegrasi mereka ke dalam lingkungan pendidikan dan masyarakat.
“Mendikdasmen dan BNN perlu mencari formula sebagai wayout atau jalan keluar,” ungkap Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya solusi yang komprehensif. Kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan langkah-langkah konkret dalam memperkuat perlindungan pelajar dari bahaya narkoba. Sk
