Konawe, suarakendari.com-Problem sampah kini menjadi momok menakutkan bagi dunia. Maka dari itu permasalahan sampah akan selalu ada jika kita tidak mengelolanya dengan baik, dan dilakukan bersama-sama. Pengurangan sampah dan pengelolaan sampah dari sumbernya merupakan hal yang sangat penting, agar timbulan sampah yang diangkut ke TPA dapat kita kurangi.
Kiat ini pula yang sejak tiga tahun dilakukan komunitas peduli sampah di Kabupaten Konawe yang kemudian diberi nama Bank Sampah Mepokoaso di Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe
Bagi komunitas ini mengelola sampah dari rumah dapat dimulai dengan memilah sampah dan mendaur ulang. Langkah termudah untuk mendaur ulang yaitu melalui bank sampah yang akan mengelola sampah yang dapat dihasilkan menjadi bahan baku ekonomi yang bermanfaat.
Selain itu, kegiatan positif ini pun bisa mendapatkan manfaat yang diberikan oleh bank sampah, sehingga sampah yang kita hasilkan bisa menjadi berkah.
Dalam sebuah kesempatan, senator perempuan sultra Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan mengunjungi lokasi kegiatan bank sampah mepokoasi. “Saya bisa datang melihat secara langsung aktivitas Bank Sampah Mepokoaso di Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe. Saya bertemu langsung dengan ownernya. Ia menjelaskan bahwa sejak November 2020 bank sampah Mepokoaso telah disosialisasikan. Kemudian, sampai saat ini telah terbentuk 21 unit bank sampah Mepokoaso di Kabupaten Konawe. Ini luar biasa,”kata Rabia.
Bank Sampah ini, lanjut Rabia, selain melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan mereka juga dapat menjadikan sampah bernilai ekonomis.
“Dengan memilah sampahnya, kita dapat mengetahui nilai dari sampah-sampah yang dikumpulkan masyarakat, misalkan botol plastik atau gelas air mineral akan berbeda dengan sampah kertas maupun plastik yang lain,”ungkapnya.
Kepada Rabia, Aswan, owner Bank Sampah Mepokoaso juga menjelaskan, mereka telah bekerja sama dengan perusahaan pengepul barang bekas yang siap menampung semua jenis sampah yang bernilai ekonomis. Pastinya ibu-ibu rumah tangga akan semangat mengumpulkan sampahnya karena telah bernilai ekonomis. Kita menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan ekonomi keluarga.
“Saya sangat senang melihat kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman pemuda ini, karena mereka mampu melakukan tindakan nyata dalam menjaga lingkungannya,”ujarnya, bahagia.
Putri dari mantan Bipari Muna Ridwan Bae ini sejak lama memang cukup konsen dengan urusan lingkungan hidup. Kepedulian pada lingkungan hidup menjadi bagian dari aktifitas sehari hari.
“Saya pun konsen persoalan lingkungan hidup. Ada banyak persoalan kita terkait lingkungan. Semoga ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa mencintai lingkungan bukan sekedar slogan tetapi juga harus berbuat. Minimal dengan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Mari bersama kita cintai lingkungan kita. Jangan buang Sampah sembarang yah!,”ajak Rabia.