Seni dan Ketrin nampak serius, keduanya terus mengaduk tepung dan mencampurnya dengan telur dan mentega. Sesekali menyetel alat mixer untuk mempercepat pencampuran adonan. Nah, adonan inilah nantinya akan dibentuk dalam aneka cetakan kue untuk seterusnya dipanggang dalam oven.
Terhitung sudah sepekan aktifitas ini dilakoni kedua ibu rumah tangga di kediamannya di Jalan Bunga Kolosua, Kota Kendari ini. Keduanya harus berkejaran dengan waktu, mengingat banyaknya pesanan kue, serta makin mepetnya waktu yang tersisa dua hari menjelang hari raya.
Seni mengaku, pesanan kue lebaran tahun ini cukup banyak dan setiap orang memesan bervariasi, antara 3-5 toples kue kering. Satu toples kue lebaran dihargai Rp.200-350 ribu. “Orderan lumayan banyak,”katanya.
Saking banyaknya orderan, Seni harus mengajak kerabatnya untuk membantunya membuat kue.
Banjirnya pesanan kue lebaran rak lepas dari kualitas kue yang dibuat Seni cukup memuaskan pelanggannya. Tak heran, orderan kue tiap tahunnya terus meningkat. “Ya, mereka yang memesan rata-rata adalah keluarga dekat dan juga rekan kerja di kantor,”katanya.
Setidaknya, pada lebaran tahun tahun ini, Seni mengaku bisa meraup cuan jutaan rupiah. Sk