Bangun Negeri

Psikolog Dikbud Sultra Sampaikan Hasil Asesmen Taraf Intelegensi Siswa SMA dan SMK

×

Psikolog Dikbud Sultra Sampaikan Hasil Asesmen Taraf Intelegensi Siswa SMA dan SMK

Sebarkan artikel ini

KENDARI, suarakendari.com – Psikolog Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan sejumlah data terkait hasil asesmen taraf intelegensi atau Intelligence Quotient (IQ) siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sultra. Ys

Dari data asesmen tersebut, Psikolog Dikbud, Nurhaerani Haeba, mengatakan bahwa siswa SMA/SMK di Sultra mayoritas memiliki IQ dengan taraf rata-rata bawah.

“Hasil tes ini semuanya berdasar dan valid. Kami menggunakan alat khusus yang sesuai standar. Tesnya itu dilakukan secara tertulis,” kata Nurhaerani, Senin (22/7/2024).

Dikatakan, dalam asesmen itu diambil sampel siswa dari beberapa SMA dan SMK yang ada di Sultra. Kemudian sampel siswa dilakukan uji IQ sebelum akhirnya diterima hasil asesmennya.

“Nantinya dari hasil asesmen tersebut, akan keluar hasil yang akan dikelompokan berdasarkan tabel taraf intelegensi yakni, di atas rata-rata dan di bawah rata-rata. Di atas rata-rata dibagi menjadi cerdas dengan angka 111 – 119, superior dengan angka 120 – 139, dan jenius di angka 140 ke atas,” jelasnya.

Sementara untuk taraf asesmen di bawah rata-rata dibagi menjadi lambat belajar di angka 80 – 89, borderline di angka 70 – 79, dan tuna grahita 0 – 69.

Dikbud Sultra mengambil 1.953 sampel siswa SMA. Dari sampel tersebut didapatkan 449 siswa berada di taraf lambat belajar. Kemudian 1.269 berada di taraf borderline (rata-rata bawah), 89 siswa berada di taraf rata-rata.

“131 siswa berada di taraf rata-rata atas, dan 5 siswa di taraf cerdas. Untuk siswa superior dan jenius tidak ada alias nol,” ucapnya.

Selanjutnya, pada tingkat SMK, Dikbud Sultra mengambil 1.945 sampel siswa untuk dilakukan asesmen. Hasilnya, 589 siswa berada di taraf lambat belajar, 1.217 berada di taraf rata-rata bawah. 75 siswa pada taraf rata-rata, 57 lainnya berada di taraf rata-rata atas. Kemudian untuk taraf cerdas, superior, dan jenius tidak ada.

“Hal ini tentunya dipengaruhi banyak hal, bisa jadi akibat pengaruh sosial media dan lainnya. Ada juga pengaruh dari pola asuh orang tua,” ungkapnya. Ys

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *