Kultur

Tuturangiana Batupoaro Didominasi Nilai Budaya Islami

×

Tuturangiana Batupoaro Didominasi Nilai Budaya Islami

Sebarkan artikel ini

BAUBAU, suarakendari.com—Satu-satunya acara yang ritualnya itu menyesuaikan dengan suasana alam itu adalah festival ini Batu Poaro. Kalau yang lain bisa atur jamnya tetapi Festival Perairan menyesuaikan dengan kondisi alam yakni surutnya air laut. Sehingga, misalnya perubahan iklim terus berlanjut dan surutnya itu berpindah maka bisa berpindah kegiatan yakni sore atau shubuh hari. Itulah yang menjadi khas dari festival budaya tuturangiana Batupoaro in.i Karena jarang festival budaya untuk penetapan harinya yang ditetapkan bukan jammnya tetapi festival Batupoaro ini sangat ditentukan surutnya air laut dan Ini kekhasan festival Batupoaro.

Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat membuka kegiatan adat tuturangiana Batupoaro di depan Islmic Center Kelurahan Wameo Selasa (15/10/2024).

Menurutnya, festival budaya ada dua hal yang sangat penting kenapa harus dilaksanakan. Pertama, semua masyarakat pasti ingin mempertahankan nalia-nilai kearifan lokalnya karena nilai-nilai itulah yang membuat bangsa berlanjut. Bangsa itu bisa menjaga kehidupan masyarakatnya termasuk menjaga generasinya. Sehingga, misalnya festival budaya itu dilaksanakan di pemerintahan maka itu tidak salah dan wajib hukumnya karena negeri ini sudah umurnya ratusan tahun dan bisa berlanjut karena ada budaya yang dipertahankan.

Kedua, yang sangat penting adalah bagian menjaga identitas dan salah satu upaya untuk menjaga identitas adalah menyelenggarakan festival-festival budaya atau kegiatan adat dan budaya. Kegiatan budaya tuturangiana Batupoaro yang merupakan rangkaian dari Haroana Baubau 2024 adalah salah satu ciri kegiatan adat budaya Kota pesisir karena penyebaran islam di muka bumi selalu di mulai dari wilayah-wilayah pesisir dan karena tempat mubaligh itu singgah untuk berinteraksi dengan semua wilayah.

“Jadi Festival Batupoaro selain kita bicara soal menyesuaikan dengan kondisi alam juga identitas kita sebagai daerah maritim yang memiliki nilai-nilai keislaman. Ini yang menjadi salah satu bagian dalam justifikasi bahwa negeri kita ini negeri pesisir, negeri kita pernah jaya dan negeri kita ini adalah negeri sangat didomininasi oleh nilai-nilai budaya islami,”katanya.

PPID UTAMA BAUBAU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!