SUARAKENDARI.COM-Kiprah Manchester United di musim 2024/25 kian terasa getir. Alih-alih bangkit, Setan Merah justru terus terperosok dalam jurang kekalahan. Terbaru, Old Trafford yang seharusnya menjadi benteng kokoh, kembali menjadi saksi bisu kepedihan saat Wolverhampton Wanderers datang dan pulang dengan tiga poin berkat gol tunggal nan cantik dari tendangan bebas Pablo Sarabia.
Kekalahan 0-1 di hadapan pendukung sendiri itu bukan sekadar tiga poin yang hilang. Lebih dari itu, hasil minor tersebut mengantarkan Manchester United pada sebuah titik nadir dalam sejarah partisipasi mereka di Liga Primer Inggris. Dua rekor buruk langsung menghantam skuad yang kini diasuh oleh Morin.
Catatan pertama yang begitu mencengangkan adalah jumlah kekalahan yang telah diderita United musim ini. Lima belas kekalahan! Sebuah angka yang belum pernah terbayangkan sebelumnya dalam era Premier League. Untuk pertama kalinya sejak kompetisi kasta tertinggi Inggris itu bergulir dengan format modern, Manchester United harus merasakan pil pahit kekalahan sebanyak 15 kali dalam satu musim.
Ironisnya, rekor kelam kedua pun tak terhindarkan. Dengan sisa beberapa pertandingan musim ini, kekalahan dari Wolves memastikan bahwa Manchester United akan mengakhiri musim 2024/25 dengan total poin terburuk sepanjang sejarah mereka di Premier League. Sebuah kenyataan pahit yang tentu sulit diterima oleh para loyalis Setan Merah di seluruh dunia.
Tendangan bebas melengkung Sarabia menjadi simbol dari keterpurukan United. Sebuah momen magis dari lawan yang tak mampu diantisipasi oleh lini belakang maupun penjaga gawang United. Gol tersebut semakin menambah luka dalam bagi tim yang dulunya dikenal sebagai penguasa Liga Inggris.
Kekalahan ini tentu memunculkan pertanyaan besar mengenai arah dan masa depan Manchester United. Perombakan skuad, perubahan taktik, hingga evaluasi menyeluruh terhadap manajemen tim menjadi tuntutan yang semakin menguat dari para penggemar yang sudah kehilangan kesabaran.
Musim 2024/25 jelas akan tercatat dalam buku sejarah Manchester United sebagai musim yang kelam. Bukan karena trofi yang diraih, melainkan karena rekor-rekor negatif yang terukir.
Tugas berat menanti bagi siapapun yang akan menahkodai tim ini ke depannya untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah dan menghapus memori buruk musim ini dari benak para suporter. Sk