KONAWE, suarakendari.com–
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, membuat gebrakan dengan meluncurkan program penanaman tanaman pangan (agroforestry) di kawasan hutan sosial Desa Puuhopa, Konawe, Minggu (23/3/2025). Langkah ini bukan sekadar menanam, tapi “menyulap” hutan menjadi lumbung pangan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ribuan keluarga di Sultra.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan tantangan besar: stagnasi produksi pangan dan 16% wilayah Sultra rawan pangan. Menyikapi hal ini, Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) mengambil langkah berani dengan mengintegrasikan pertanian dan kehutanan melalui program agroforestry.
“Ini adalah langkah nyata untuk memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Perhutanan Sosial dengan pola agroforestry adalah solusi cerdas,” tegas Gubernur ASR.
Program ini sejalan dengan dua fokus utama Pemprov Sultra 2025-2030: peningkatan kesejahteraan melalui ekonomi berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang lestari. Hingga 2024, sudah 124.048 hektar hutan di Sultra dikelola oleh 424 kelompok masyarakat, melibatkan 28.708 kepala keluarga.
Di Desa Puuhopa, 93 hektar hutan disulap menjadi lahan produktif. Gubernur ASR berharap, ini menjadi contoh bagi daerah lain di Sultra. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan izin lingkungan dan tanggung jawab pelaku usaha terhadap biaya lingkungan.
“Keberhasilan ini butuh kerjasama semua pihak: pemerintah, masyarakat, dan swasta,” pungkasnya.
Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan daerah aliran sungai (DAS) yang vital bagi kehidupan masyarakat. Sk