BAUBAU, suarakendari.com – Siapa sangka, di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, tersembunyi sebuah wilayah yang kaya akan sejarah, keindahan alam, dan keunikan budaya. Dialah Sulaa, atau yang juga dikenal dengan Desa Topa. Jangan salah sangka, tempat ini bukan hanya sekadar desa biasa!
Sulaa punya banyak julukan keren. Bayangkan saja, karena limpahan sumber mata air alaminya, Sulaa dijuluki “Negeri Sejuta Mata Air”. Segarnya air di sini tentu menjadi berkah tersendiri bagi warganya.
Tapi, tunggu dulu, Sulaa juga punya sisi diplomatik! Konon, wilayah ini menjadi saksi bisu pendaratan pertama Kerajaan Buton. Buktinya? Ada situs bersejarah “Sulaana Tombi” tempat bendera kerajaan pertama kali berkibar. Dahulu kala, Sulaa bahkan dihuni oleh tiga “utusu” alias utusan atau diplomat yang memimpin wilayah yang berbeda. Wah, keren ya!
Nah, yang paling menarik, Sulaa juga dikenal sebagai “Kampung Tenun”. Jangan heran kalau melihat warna-warni indah kain tenun khas Buton menghiasi setiap sudut wilayah ini. Sulaa memang menjadi pusat penghasil kerajinan sarung tenun kebanggaan Indonesia. Keterampilan menenun diwariskan secara turun-temurun, menghasilkan karya seni tekstil yang memukau.
Setelah puas melihat keindahan tenun, jangan lupa nikmati pesona alam Sulaa yang membentang di tiga pantai sekaligus: Pantai Nirwana yang namanya sudah mendunia, Pantai Lakeba yang menawan, dan Pantai Tobe-Tobe yang menjadi primadona wilayah ini.
Jadi, kalau berkunjung ke Baubau, jangan lewatkan Sulaa. Dijamin, Anda akan terpukau dengan perpaduan sejarah, alam yang indah, dan keunikan budaya tenunnya. Sulaa benar-benar paket lengkap!