Berefleksi kebersamaan dengan SP, menemukan hal baik dan positif dari ruang gerak dan perjuangan SP selama ini. Hingga pikiran baik itu mendorong saya untuk membaginya lewat tulisan tentangnya sebatas yang saya mengenalnya. Terlepas dari itu, sebagai warga Negara yang hidup dalam sebuah bangsa merdeka yang demokratis, berdasarkan hukum dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia mendapat jaminan perlindungan dalam berekspresi dan mengaktualisasikan diri, selama itu tidak melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan diakui dalam pergaulan masyarakat, bangsa dan Negara.
Solidaritas Perempuan disingkat SP adalah organisasi yang berbentuk perserikatan atau perkumpulan, yang selanjutnya disebut perserikatan Solidaritas Perempuan (PSP), berasaskan hak asasi manusia (HAM) dan Hak Asasi Perempuan (HAP) yang utuh dan bersifat universal. Dibangun dan didirikan oleh perempuan-perempuan pejuang yang berani, memiliki semangat, komitmen dan visi yang sama, yakni pembebasan perempuan dari praktik tirani kekuasaan dan tindakan keji kemanusiaan yang merendahkan harkat dan martabat manusia khususnya harkat dan martabat perempuan dan kaum marjinal. Dalam perkembangan waktu, ia bertumbuh menjadi sebuah organisasi perserikatan yang dipandang cukup besar dan kuat karena ketegasannya memiliki mekanisme dan manajemen organisasi yang jelas serta berpegang pada nilai-nilai kerakyatan, persaudaraan/solidaritas, keadilan, emansipasi/pembebasan, kemandirian, kesetaraan, kemajemukan, non sektarian, non partisan dan anti kekerasan yang dikenal dengan nilai-nilai feminis. Didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan tatanan sosial yang demokratis, dengan prinsip-prinsip keadilan, keutuhan ekologis, menghargai keberagaman, menolak diskriminasi dan kekerasan, dengan berdasarkan pada sistem dan hubungan laki-laki dan perempuan yang setara, dimana keduanya dapat berbagi akses dan kontrol atas sumber daya alam, sosial, budaya, ekonomi dan politik secara adil.
Menjadi sebuah perkumpulan dengan ikhtiar memajukan, membela, dan meningkatkan kesadaran hak asasi manusia dengan fokus hak perempuan. Solidaritas Perempuan terus bergerak, membangun kekuatan, menjaga komitmen dan konsistensi gerakan dengan mendorong dan mendukung perjuangan perempuan di grass root yang diperkuat dengan terbentuknya komunitas-komunitas SP di daerah sebagai ruang belajar dan konsolidasi perempuan pejuang HAM/HAP di daerah. Fokus semangat pembentukannya dilatarbelakangi, diantaranya adanya relasi yang timpang dan menguatnya situasi ketidakadilan terhadap perempuan dan kelompok marjinal sehingga mendorong perempuan-perempuan di suatu daerah berinisiatif dan mau berjuang bersama melawan kekerasan, penindasan dan segala bentuk ketidakadilan terhadap perempuan di semua ranah, baik yang diciptakan oleh sistem kekuasaan maupun sistem yang berlaku dan mendapat legitimasi di dalam pergaulan sosial masyarakat.
Menjaga komitmen dan konsistensi gerakan perjuangan bukanlah hal yang mudah dalam mempertahankan dan memajukannya, berbagai tantangan dihadapi. Tantangan tersebut hadir dari internal perserikatan dan eksternal perserikatan. Namun, tidak menjadikan PSP menjadi goyah dan vakum, justru terus berkobar membangun kekuatan dan menjaga soliditas agar tetap aktif dan bergerak bersama memperjuangkan hak-hak perempuan, mempertahankan sumber kehidupan dan melawan ancaman-ancaman penghormatan hak asasi manusia khususnya hak asasi perempuan. Hingga saat ini, tepat pada 10 Desember 2022 telah tiba pada usia ke-32 Tahun bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia ke-74. Waktu tersebut menunjukkan sebuah perjalanan perjuangan yang cukup panjang. Sebuah perjuangan yang bermula tercipta dari kegigihan beberapa perempuan pejuang dahulu dan dorongan semangat juang serta kekuatan konsolidasi yang terus dibangun oleh entitas perserikatan yang ada didalamnya saat ini. Keberadaan entitas tersebut adalah penjaga roh dan marwah keberlangsungan sebuah komunitas dan gerakan pembebasan perempuan dan kaum marjinal dari belenggu ketidakadilan yang terus mengancam dan membungkam.
Solidaritas Perempuan Kendari sebagai sebuah komunitas di daerah turut memperingati hari ulang tahun Solidaritas Perempuan yang ke-32 di Sekretariat SP Kendari. Terlibat dan berpartisipasi perempuan akar rumput dan kawan-kawan muda yang telah berproses bersama SP Kendari. Pada momentum ini, SP Kendari merefleksikan dirinya dengan melihat gerakan perjuangan yang telah dibangun dan kemenangan-kemenangan kecil yang dianggap sebuah pencapaian. Sebagai sebuah organisasi gerakan dan ruang konsolidasi, ruang berjuang, ruang keberagaman, ruang berbagi pengalaman serta ruang belajar perempuan yang memiliki struktur keorganisasian yang jelas, tentunya SP Kendari dalam pengelolaan organisasinya dan semangat perjuangannya mengalami pasang surut dan tantangan dalam mempertahankan dan memajukannya. Itulah dinamika berorganisasi. Situasi itu diungkapkan oleh anggota SP Kendari yang hadir dan berefleksi tentang gerakan yang telah dibangun selama ini. Selain itu, bertolak dari situasi dan masa Covid-19 beberapa tahun belakangan ini, tak dipungkiri menjadi salah satu tantangan tersendiri berjalannya aktivitas perjuangan. Hari ini SP Kendari, selangkah perlahan bangkit karena semangat yang terus dirawat oleh anggota-anggotanya dengan harapan entitas SP Kendari terus berkonsolidasi dan bergandeng tangan menumbuhkan semangat juang dan menjaga keberlanjutan ruang kumpul / rumah juang perempuan tersebut, karena perkembangan zaman justru menjadikan ruang gerak perempuan terbatas dan semakin rentan terhadap ketidakadilan.
Sementara, perempuan akar rumput yang selama ini berjalan bersama dengan SP Kendari mengharapkan agar SP Kendari terus melakukan pendampingan terhadap mereka karena dengan keberadaan SP Kendari mereka menemukan pandangan dan menjadi paham bahwa mereka adalah individu yang juga berhak atas hidup. Melalui ruang belajar dan berbagi pengalaman yang selama ini dilakukan menghasilkan harapan bagi mereka untuk terus berjuang demi keberlangsungan kehidupannya, keluarga dan komunitasnya. Pada sisi yang lain, kawan muda mengungkapkan bahwa SP Kendari adalah sebuah ruang belajar dan ruang diskusi bagi mereka yang muda. Namun, dalam proses pelibatannya dibutuhkan seni dan metode pendekatan anak muda masa kini sehingga mampu memotivasi dan menumbuhkan inisiatif mereka untuk bergerak dan berjuang bersama serta menjadi pelopor perubahan (Change Maker) di kalangan kaum milenial dalam melawan penindasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan kaum marjinal.
Selamat Ulang Tahun Solidaritas Perempuan ke-32
Selamat Hari Hak Asasi Manusia (HAM) ke-74
Mari Bersama Bersuara untuk Keadilan Seluruh Manusia!
Naskah dan Foto: Wa Ode Surti Ningsi