Baubau, suarakendari.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau ingin melakukan langkah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Langkah-langkah ini diharapkan semua OPD mencari cara agar target di 2024 itu di angka 0. Setiap OPD harus punya strategi yang berbasis data.
Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat rapat percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata Selasa (23/1/2024).
Menurut Dr Muh Rasman, datanya itu harus satu sehingga bisa memvalidasi, OPD mana yang sudah mengintervensi kemudian apa yang terjadi setelah ada intervensi itu. Dan yang mengawal intervensi adalah kepala wilayah dalam hal ini Camat dan Lurah.
“Bahwa intervensi sudah ada, intervensinya seperti apa. Misalnya OPD sudah turun, instansi vertikal sudah turun tetapi update informasinya kepala wilayah tidak tahu. Jangan juga berpikir saya tidak pernah diberi tahu. Jangan nunggu diberi tahu, bapak-bapak yang bergerak. Kalau misalnya kegiatannya tidak tahu bisa tanya ke Bappeda lewat asisten I, program untuk wilayah ini apa saja. Itu semua bisa didapat, tidak ada yang rahasia,ujarnya”
Ditambahkan, pada program sebelumnya yang pernah disampaikan oleh Gubernur Sultra dan itu juga sudah dilanjutkan ke OPD bahwa salah satu program yang menjadi prioritas Gubernur Sultra terkait pemetaan desa presisi. Dan yang namanya program pemetaan dan pendataan itu sesungguhnya bukan tidak punya data tetapi yang diinginkan menvalidasi data Pemkot Baubau.
Validasi itu kroscek data yang dimiliki dengan informasi yang terbaru dan itu yang akan dilakukan serta aksinya itu dilakukan secara tepat sasaran bukan hanya sekedar datang ke wilayah tapi langsung ke sasaran untuk verifikasi datanya.
Lebih lanjut dijelaskan, kemiskinan ekstrem merupakan program prioritas Pemkot Baubau. Walaupun masih di angka 0,93% penduduk miskin tapi dari sisi jumlah masih tetap meningkat. Di tahun 2023 angkanya mencapai 7,53% sebelumnya di 7,31% di tahun 2022. (PPID KOMINFO)