BAUBAU, suarakendari.com-Ritual adat Malona Qunua merupakan tradisi tahunan masyarakat Baubau, Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan pada malam ke-16 bulan Ramadan. Tradisi ini menjadi ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sekaligus sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Makna dan Pelaksanaan Malona Qunua
Malona Qunua secara harfiah berarti “malam qunut”. Qunut sendiri merupakan doa yang dibaca saat salat Witir pada separuh akhir bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki makna mendalam, yaitu:
* Ungkapan Syukur: Sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Ramadan yang telah berjalan selama 16 hari.
* Berbagi Rezeki: Masyarakat saling berbagi makanan dan hidangan, sebagai wujud kepedulian sosial.
* Mempererat Silaturahmi: Tradisi ini menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan antarwarga.
* Memohon Berkah: Diharapkan melalui tradisi ini, seluruh masyarakat dan Pemerintah Kota Baubau mendapatkan keberkahan.
Pelaksanaan Malona Qunua di Baruga Masjid Agung Keraton Buton pada Minggu dini hari (16/3/2025) diawali dengan serangkaian ibadah, yaitu:
* Salat Isya berjemaah pada pukul 24.00 WITA.
* Salat Tarawih dan Witir berjemaah.
* Doa dan munajat kepada Allah SWT.
Rangkaian ibadah ini berlangsung hingga sekitar pukul 02.00 WITA. Setelah itu, tradisi Malona Qunua dilanjutkan dengan sahur bersama antara Pemerintah Kota Baubau, Sara Kidina (tokoh adat), dan masyarakat di Baruga Masjid Agung Keraton Buton.
Nilai-nilai Luhur dalam Tradisi Malona Qunua
Tradisi Malona Qunua mengandung nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan, antara lain:
* Religiusitas: Tradisi ini kental dengan nuansa keagamaan, yang tercermin dari pelaksanaan ibadah bersama.
* Solidaritas: Semangat berbagi dan kebersamaan menjadi ciri khas tradisi ini.
* Pelestarian Budaya: Malona Qunua merupakan bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Tradisi Malona Qunua bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Baubau. Semoga tradisi ini terus lestari dan memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat. SK