KENDARI, suarakendari.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari mengungkapkan fakta mencengangkan: produksi sampah di kota ini mencapai 7.533 ton per bulan! Angka fantastis ini membuat Kendari berada dalam kondisi darurat sampah yang mengkhawatirkan.
DLHK Kota Kendari mengungkap bahwa sampah tersebut berasal dari berbagai sumber, mulai dari rumah tangga, tempat usaha, hingga sampah kiriman dari daerah tetangga.
Sampah Kiriman dari Daerah Tetangga Memperparah Kondisi
Tak hanya sampah dari dalam kota, DLHK juga mencatat adanya kiriman sampah sebanyak 12 ton per hari dari daerah tetangga seperti Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe. Sampah tambahan ini berasal dari kapal penyeberangan antar pulau yang sandar di Kota Kendari, serta daerah perbatasan
Petugas Kebersihan Kewalahan, Armada Terbatas
Dengan jumlah sampah yang begitu besar, petugas kebersihan DLHK yang berjumlah 195 orang kewalahan. Armada pengangkut sampah yang hanya berjumlah 39 unit juga menjadi kendala dalam mengatasi masalah ini. DLHK terus berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada.
Imbauan Pemkot Kendari: Buang Sampah Tepat Waktu!
Pemerintah Kota Kendari telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk membuang sampah tepat waktu, yaitu pada pukul 17.00 hingga 05.00 WITA. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS).
Ancaman Serius Bagi Lingkungan dan Kesehatan
Tumpukan sampah yang menggunung ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat Kota Kendari. Bau tidak sedap, pencemaran air dan tanah, serta risiko penyakit menular menjadi momok yang menghantui.
Solusi Mendesak Dibutuhkan
Kondisi darurat sampah ini membutuhkan solusi mendesak dari semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini. Pengelolaan sampah yang lebih efektif, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penegakan hukum yang tegas perlu segera diimplementasikan.
Mari Selamatkan Kendari dari Darurat Sampah!