KENDARI, suarakendari.com-Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan PT. Pertamina dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari.
Sidak ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang mengalami kerusakan motor akibat dugaan mengisi pertalie oplosan.
Tujuan Sidak
Ada pun tujuan sidak yakni memastikan kualitas Pertalite yang dijual di SPBU sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Menindaklanjuti keluhan para pengemudi ojol yang mengalami kerusakan motor setelah mengisi Pertalite.
Pelaksanaan Sidak
Tim gabungan mengambil sampel BBM dari empat SPBU di Kendari, yaitu SPBU THR, SPBU Saranani, SPBU Rabam, dan SPBU Ade di Bundaran Pesawat.
Pengambilan sampel dilakukan untuk pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Sultra, AKBP Ali Rais Ndraha, mengatakan sidak dilakukan atas dasar keluhan pengemudi ojek online (ojol) yang motornya mogok atau rusak akibat mengisi BBM Pertalite di SPBU Kota Kendari.
“Jadi beberapa sudah kami laksanakan pengecekan ada beberapa SPBU di kota Kendari ini untuk bisa kita sama-sama melihat kadar dan suhu pertalite yang ada di SPBU serta mengetahui ini benar-benar sesuai dengan spek yang harus dipenuhi oleh Pertamina,” kata AKBP Ali Rais Ndraha.
Lanjut dia, setelah dilakukannya pengecekan di SPBU pihaknya nantinya juga bakal ke depo Pertamina untuk melihat secara langsung hasil lab yang sampelnya telah diambil.
Hasil Pemeriksaan Awal
Sales Branch Manager Sultra Pertamina, Ferdi Fajrian, menyatakan bahwa secara visual, Pertalite yang diperiksa masih sesuai dengan spesifikasi.
“Untuk kadar dari pertalite sendiri seperti yang kita sudah lihat bersama secara visual tadi dari dispenser dialirkan ke kaleng sampel itu terlihat dari sisi warna hijau cerah tidak ada endapan, tidak keruh dan juga tidak ada air. Kita bisa lihat jelas di sana bahwa secara visual kualitas pertalite tetap terjaga,” ucapnya.
“Kemudian tadi kita juga cek secara densitif, di mana densitifnya itu sesuai dengan pengiriman Depo di mana depo sudah melakukan uji spesifikasi juga yang mana hasilnya adalah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh eh dirjen migas,” sambungnya.
Dengan ini dirinya menyampaikan kepada pihak ojol agar tidak khawatir, mengingat BBM yang ada di SPBU semuanya sesuai dengan spesifikasinya meski pun hanya empat SPBU yang dilakukan pengujian sampe, namun menurutnya ini sudah mewakili.
Sementara, Kabid Energi Baru Terbarukan ESDM Sultra, Dewi Rosaria Amin, berharap dengan adanya pengujian dan hasil sampel di lapangan ini bisa menenangkan masyarakat bahwa BBM di SPBU dalam keadaan baik.
“Kami berharap ini bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat terkait dengan kualitas BBM yang didistribusikan dari Pertamina melalui SPBU,” singkatnya.
Kontradiksi dengan Keluhan Ojol
Hasil pemeriksaan awal ini bertentangan dengan keluhan ratusan ojol yang melaporkan kerusakan motor mereka ke Polresta Kendari pada malam sebelumnya.
Para ojol menduga Pertalite yang mereka beli telah dioplos, sehingga menyebabkan kerusakan pada kendaraan mereka.
Pihak berwenang akan terus melakukan pengujian dan investigasi untuk memastikan kualitas BBM yang beredar di Kendari.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil pengujian laboratorium yang lebih akurat. Ys