RUMBIA, suarakendari.com — Calon Bupati Bombana Ir H Burhanuddin, MSi kembali menegaskan niatnya yang maju untuk membangun Wonua Bombana.
Niat yang tulus ihlas bersama masyarakat mambangun Bombana itu diungkapkan di hadapan 60-an paguyuban keluarga Toraja Mamasa di Lameroro, Jumat malam (4/10/2024).
“Yang pertama yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudaraku warga Toraja Mamasa adalah niat saya untuk melayani masyarakat Bombana,” katanya.
Pada pertemuan itu, Burhanuddin ditemani tokoh masyarakat Poleang H Abustam, tuan rumah Julius Pohatu, dan dua tokoh paguyuban Toraja Mamasa.
Burhanuddin mengatakan, dirinya maju mencalonkan diri bukan untuk berkuasa, tetapi untuk melayani masyarakat dan bersama-sama membangun Bombana.
“Insya Allah jika kita menang, maka bukan saya yang menang. Tetapi yang menang adalah kita semua,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Burhanuddin mengaku hidup bersama keluarga Toraja. Istrinya, Hj Fatmawati Kasim Marewa, dari keluarga Toraja juga.
Mertua Burhanuddin, atau ayah dari Fatmawati Kasim Msrewa, berdarah Toraja. Menurut Burhanuddin, HM Kasim Marwa adalah tokoh Toraja yang pertama kali mengumpulkan warga Toraja di Sulawesi Tenggara sekaligus tokoh pendir Kastor.
“Kalau saudara-saudaraku sempat jalan-jalan lewat di Mandonga Kendari, di sana ada jejeran ruko yang di atasnya gambar tongkonan, di situlah kami tinggal,” kata Burhanuddin.
Dia pun menjelaskan bahwa di Tana Toraja orang tuanya memiliki satu tongkonan atau rumah adat raja yang bernama To’lo’le Jaoan terletak di Sillanan.
Lebih jauh, Burhanuddin menjelaskan dirinya pernah ditugaskan oleh pemerintah pusat menjadi Pj Bupati Bombana. Dia masuk menemukan begitu banyak jauh tertinggal dengan daerah yang sama-sama dibentuk.
“Di ibu kota di Rumbia, selama 19 tahun tidak ada tanda-tanda sebagai ibu kota. Selama 1 tahun saya masuk, saya benahi, dirikan lampu jalan dan bangun pasar sehingga benar-benar tampak perubahan sebagai ibu kota,” kata Burhanuddin.
Mantan Pj Bupati Konawe Kepulauan, Pj Bupatj Buton Utara dan Pj Bupati Bombana ini mengaku masuk ke Bombana tanpa janji dan dukungan masyarakat. Namun dengan ihlas datang untuk membangun Bombana.
“Kalau saya hanya sekadar menjalankan tugas, cukup ke kantor, datang dan pulang seperti ASN. Tapi saya masuk ihlas untuk memenuhi kepentingan masyarakat,” katanya.
Di Kabaena, kata Burhanuddin, begitu melihat ada masalah listrik, ada masalah infrastruktur jalan, dia pun berjanji akan membereskan semua itu. Dan janji itu ditunaikan.
“Kabaena pak saya tidak dikenal. Ketika saya tanya orang Kabaena siapa yang kamu pilih jadi bupati, dia bilang yang bikin listrik menyala 24 jam. Siapa namanya? Di tidak tahu. Hanya bilang pak Pj,” kata Burhanuddin mengutif sebuah dialog dengan salah satu warga Kabaena.
Burhanuddin mengaku maju sebagai calon Bupati Bombana bukan untuk berkuasa. Tapi untuk menjadi pelayan masyarakat. Niat tulus ihlas ini terus dijaganya sampai detik ini.
“Saya tidak menjanjikan apa-apa, tapi dengan untuk bekerja dengan tulus ihlas, akan dimudahkan oleh Allah Subhana Wata’ala,” kata Burhanuddin. |••