Pantai harapan adalah salah satu obyek wisata di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pantai ini terletak di dalam kompleks PT.Antam Tbk di Kecamatan Pomalaa, sekitar satu kilometer dari kantornya di Jl. Ahmad Yani. Dari pantai ini kita bisa menyaksikan matahari sore yang terbenam di balik pegunungan di pulau padamarang.
Semula, pantai itu adalah pantai buatan yang dibangun perusahaan untuk karyawan dan keluarga agar tidak perlu pergi jauh jauh berwisata. Namun, oleh perusahaan pantai ini tetap terbuka untuk umum. Hanya saja, sewaktu waktu pantai ini bisa saja ini ditutup karena sedang digunakan untuk acara internal perusahaan.
Oleh perusahaan, pantai dibuat seindah mungkin. Hebatnya, pantai ini dibuat dengan menghubungkan daratan dengan pulau kecil. Tak diketahui, berapa banyak pasir dan batu dituang untuk membuat jalan yang sangat lrbar, yaitu sekitar 10 meter dengan panjang lebih dari 300 meter. Yang patut disayangkan, pantai di sepanjang pomalaa ini berlumpur, kemungkinan besar karena daerah ini disesaki oleh pengerukan tambang nikel. “Kita berharap, semoga, nantinya pantai harapan ditimbun dengan pasir putih,”kata pulung, wisatawan.
Pada bagian tengah pantai harapan dibangun bangunan cukup besar sebagai tempat kongkow, makan dan berkaraoke. di sampingnya ada podium bertingkat tiga yang mungkin akan digunakan sebagai tempat menonton saat ada perlombaan atau pertunjukan di air laut. di belakang dan di depan ada kolam buatan yang digunakan sebagai kolam renang serta bermakn air yang aman dari terpaan ombak dan arus. Kalau saja pembuat kolam ini meniru kolam pasir di Kota brisbane, queesland, Australia, pasti hasilnya lebih bagus.
Memasuki jalan menuju pantai, Anda akan disuguhi pemandangan yang cukup mengesankan, yaitu ratusan ribu pohon bakau yang ditanam sejak beberapa tahun belakangan. Pemandangan itu akan menjadi sangat indah pada tahun tahun mendatang. Dengan kerimbunan daun, akar yang saling membelit, pohon itu atau bakal pohon ditanam hanya berjarak tak lebih dari satu meter di area tanam yang sangat luas.
Dokumentasi foto milik Ridwan Anwar/Fb