SUARAKENDARI.COM-Pernahkah Anda membayangkan sebuah perjalanan darat yang membentang melintasi benua, melintasi lanskap yang beragam, dan menghubungkan dua kota metropolitan yang jauh secara geografis dan budaya?
Antara tahun 1957 dan 1976, mimpi ini menjadi kenyataan melalui layanan bus reguler yang luar biasa antara London, Inggris, dan Kalkuta (sekarang Kolkata), India. Rute sepanjang 32.000 kilometer ini, yang ditempuh dalam waktu sekitar 50 hari untuk perjalanan satu arah, memegang rekor sebagai rute bus terpanjang di dunia, sebuah bukti keberanian dan visi para pelopor perjalanan darat.
Bayangkan diri Anda menaiki bus yang tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai rumah berjalan. Bus-bus yang melayani rute legendaris ini dilengkapi dengan fasilitas yang tak terbayangkan untuk perjalanan jarak jauh pada masa itu: tempat tidur yang nyaman untuk beristirahat di malam hari, dan bahkan dapur kecil untuk menyiapkan makanan hangat di tengah perjalanan. Dengan biaya yang relatif terjangkau, hanya sekitar £145 (termasuk makanan dan akomodasi!), para petualang pemberani dapat merasakan pengalaman lintas benua yang tak tertandingi.
Perjalanan epik ini bukan hanya sekadar perpindahan dari satu titik ke titik lain. Rute bus dirancang untuk memanjakan penumpangnya dengan kesempatan untuk menjelajahi kekayaan budaya dan sejarah di sepanjang jalan. Perhentian direncanakan di kota-kota ikonik seperti Wina yang elegan, Istanbul yang eksotis dengan perpaduan budaya Timur dan Barat, serta Iran yang kaya akan warisan Persia. Para penumpang dapat turun, menikmati keindahan arsitektur, mencicipi kuliner lokal, dan berbelanja oleh-oleh sebelum melanjutkan perjalanan.
Secara geografis, rute bus London-Kalkuta adalah sebuah penjelajahan yang menakjubkan. Dimulai dari jantung Inggris, bus akan membawa penumpangnya melintasi dataran Eropa menuju Belgia dan Jerman Barat.
Pemandangan pegunungan Alpen yang megah di Austria akan menyambut mata sebelum memasuki wilayah Balkan melalui Yugoslavia dan Bulgaria. Setelah menjejakkan kaki di Turki, perjalanan akan berlanjut melintasi dataran tinggi Iran yang luas dan menuju Afghanistan yang bergejolak.
Tantangan medan dan kondisi politik tidak menyurutkan semangat para pengemudi dan penumpang untuk mencapai tujuan akhir di India Utara, sebelum akhirnya tiba di kota Kalkuta yang ramai.
Layanan bus reguler London-Kalkuta ini lebih dari sekadar moda transportasi; ini adalah sebuah petualangan, sebuah jembatan budaya, dan sebuah catatan sejarah yang menarik. Di era sebelum penerbangan komersial menjadi terjangkau dan umum, bus ini menawarkan alternatif unik untuk menjelajahi dunia. Para penumpangnya, yang terdiri dari berbagai latar belakang dan kebangsaan, berbagi pengalaman yang tak terlupakan, menjalin persahabatan di tengah perjalanan yang panjang, dan membawa pulang cerita-cerita yang akan mereka kenang seumur hidup.
Sayangnya, layanan bus yang luar biasa ini harus berakhir pada tahun 1976. Berbagai faktor, termasuk ketidakstabilan politik di beberapa negara yang dilalui rute dan perubahan lanskap perjalanan global, menjadi penyebab dihentikannya operasional bus legendaris ini.
Meskipun demikian, kisah tentang bus reguler London-Kalkuta tetap hidup sebagai pengingat akan semangat petualangan manusia dan keinginan untuk menjelajahi dunia. Ini adalah babak menarik dalam sejarah perjalanan darat, sebuah bukti bahwa bahkan rute terpanjang dan paling menantang pun dapat ditaklukkan dengan tekad dan inovasi. Jika saja tembok-tembok bus ini bisa berbicara, betapa banyak cerita dan pengalaman luar biasa yang bisa mereka bagikan kepada kita hari ini. Sk