SUARAKENDARI.COM-Siapa sangka, di balik gelak tawa yang kerap ia hadirkan di layar kaca, pelawak Narji Cagur menyimpan sebuah “ladang” yang sungguh luas. Bukan sekadar kiasan, namun benar-benar hamparan tanah subur seluas 1.000 hektare yang tersebar di berbagai penjuru, mulai dari Pekalongan, Pamulang, hingga Parung. Sebuah investasi yang tak hanya menjanjikan, namun juga menyimpan cerita unik di baliknya.
Bukan Narji sendiri yang aktif berburu lahan-lahan potensial itu. Justru sang istri tercinta lah yang memiliki “insting” tajam dalam urusan properti, khususnya tanah. Narji dengan nada heran sekaligus bangga menceritakan bagaimana setiap uang bulanan yang ia berikan, diam-diam disulap sang istri menjadi petak-petak sawah baru. Sebuah kejutan manis yang selalu ia temui kala mudik ke kampung halaman.
Kini, Narji tak hanya menikmati hasil dari investasi tersebut. Ia justru menemukan hobi baru yang menarik hatinya: bertani. Dengan antusias, ia bercerita tentang ketertarikannya mempelajari seluk-beluk pertanian. Dari cara mengembalikan kesuburan tanah yang terpapar bahan kimia hingga proses menanam yang benar, semuanya ia lahap dengan semangat seorang pembelajar. Tak heran, mertuanya yang seorang petani tulen menjadi guru sekaligus inspirasi baginya.
Kisah Narji ini bukan sekadar cerita sukses seorang selebritas dalam berinvestasi. Ada pelajaran berharga yang bisa kita petik, terutama bagi siapapun yang ingin mengikuti jejaknya dalam berinvestasi tanah. Lebih dari sekadar melihat harga yang murah, Narji menekankan pentingnya memikirkan peruntukan dan prospek lahan ke depan.
“Prinsipnya sama kayak bangunan, lokasi itu mempengaruhi,” ujarnya bijak. Ia menjelaskan bahwa karakter lokasi, apakah sedang berkembang, stagnan, atau bahkan menurun, akan sangat menentukan nilai investasi di masa depan. Begitu pula dengan peruntukannya, apakah cocok untuk perumahan, komersial, atau industri, semua perlu dipertimbangkan matang-matang agar investasi yang dilakukan tidak berujung penyesalan.
Kisah Narji Cagur dan hamparan investasinya ini menjadi pengingat bahwa potensi cuan bisa datang dari mana saja, bahkan dari sesuatu yang tampak sederhana seperti sebidang tanah. Dengan visi yang tepat, kejelian dalam melihat peluang, dan sedikit “keajaiban” dari orang terkasih, investasi tak hanya soal angka, namun juga tentang passion dan pembelajaran yang tak pernah usai. SK