KENDARI, suarakendari.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait datangnya musim pancaroba yang diperkirakan mulai terjadi pada bulan April 2025 ini. Peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau ini diprediksi akan membawa perubahan cuaca yang signifikan dan sulit diprediksi.
Menurut BMKG, musim pancaroba ditandai dengan pergantian pola angin monsun yang membawa massa udara berbeda. Pergeseran angin monsun ini menyebabkan ketidakstabilan atmosfer, yang berujung pada perubahan cuaca yang ekstrem dalam waktu singkat.
Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh musim pancaroba. Beberapa dampak yang perlu diantisipasi antara lain:
* Cuaca Ekstrem dan Sulit
Diprediksi: Perubahan cuaca dapat terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hujan lebat yang singkat, angin kencang, hingga kondisi cerah yang berganti mendung dengan cepat.
* Potensi Tanah Longsor:
Curah hujan yang tidak menentu dan kadang kala intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam.
* Ancaman Puting Beliung:
Perubahan suhu dan tekanan udara yang signifikan selama pancaroba dapat memicu terbentuknya angin puting beliung.
* Perubahan Suhu Udara Drastis:
Masyarakat perlu bersiap menghadapi perubahan suhu udara yang bisa terjadi secara signifikan dalam sehari.
* Hujan Disertai Petir:
Aktivitas konvektif yang kuat selama pancaroba meningkatkan potensi terjadinya hujan lebat yang disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal-kanal resmi BMKG. Langkah-langkah pencegahan seperti membersihkan saluran air, memangkas dahan pohon yang rapuh, dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk sangat disarankan untuk meminimalkan risiko dampak pancaroba.
Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, diharapkan masyarakat dapat melalui musim pancaroba ini dengan aman dan terhindar dari dampak buruk yang mungkin terjadi. Sk