Peristiwa

Jembatan Penghubung Dua Desa di Konawe Selatan Ambrol

×

Jembatan Penghubung Dua Desa di Konawe Selatan Ambrol

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1745034231536

KOLONO, KONAWE SELATAN, suarakendari.com – Sebuah jembatan desa yang menjadi urat nadi penghubung antara Desa Lamapu dan Desa Sarandua, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, dilaporkan ambrol dan terputus pada Sabtu (19/4/2025) pagi. Peristiwa ini terjadi akibat tanah penyangga jembatan mengalami longsor setelah digerus banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Akibat putusnya jembatan ini, akses transportasi dan aktivitas warga di kedua desa lumpuh total. Warga tidak dapat melintasi jembatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, berbelanja, maupun mengantar anak ke sekolah.

FB IMG 1745034234978Merespons kejadian ini, Pemerintah Kecamatan Kolono bergerak cepat bersama aparat desa dan warga setempat. Dengan semangat gotong royong, mereka berupaya membangun jembatan darurat menggunakan batang kelapa. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara agar akses jalan dapat kembali digunakan oleh warga secepatnya.

“Kami langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk segera mengambil tindakan. Prioritas utama kami adalah memulihkan akses jalan bagi warga agar aktivitas mereka tidak terganggu terlalu lama,” ujar Aswan Yasin, Camat Kolono.

Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan puluhan warga bahu-membahu memindahkan dan menata batang-batang kelapa untuk dijadikan jembatan darurat. Meskipun bersifat sementara, jembatan ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas warga antar desa.

Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dikabarkan telah menerima laporan terkait kejadian ini dan berjanji akan segera menindaklanjuti dengan mengirimkan bantuan dan melakukan kajian teknis untuk pembangunan jembatan permanen.

“Kami mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati saat melintasi jembatan darurat ini. Pemerintah daerah akan segera berupaya untuk membangun kembali jembatan yang ambrol agar akses transportasi kembali normal,” tambah kata Aswan.

Kerja sama dan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh warga dan pemerintah setempat menjadi harapan agar dampak bencana ini dapat segera diatasi dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.