Suarakendari.com-Fenomena nelayan menjaring ikan dalam jumlah besar kembali membuat heboh warga di Sulawesi Tenggara, sepekan terakhir. Mungkin oleh sebagian orang menganggap menjaring ikan dalam jumlah besar ini di luar kebiasaan, sebab, selama ini nelayan hanya mendapatkan ikan sedikit, itu pun mencarinya berhari hari dan jauh ke tengah lautan. Dan berbeda yang diperoleh nelayan kali ini diperoleh di lautan yang tak jauh dari pesisir.
Seperti yang diperoleh nelayan di pesisir pantai taipa, konawe utara, Rabu (26/1/22) pagi, para nelayan kewalahan menarik jaring akibat pasokan ikan yang cukup banyak. Dalam video yang diposting salah satu warga di media social terlihat para nelayan kewalahan menarik jarik berisi ikan jenis cakalang yang melimpah ruah hingga k e pinggir pantai. Namun, warga bernama Ariyana membantah jika ikan tersebut naik ke pinggir laut, melainkan ditarik nelayan dari ke dalaman laut. “Ini jaringnya ditarik langsung dari dalam laut, bukan penomena ikan naik ke pantai,”tulisnya.
Ariyana mengaku, warga nelayan di taipa bukan kali ini saja mendapatkan ikan dalam jumlah besar, tetapi sudah sering mengingat peraoran laut di taipa kaya akan hasil laut.
Sehari sebelumnya, warga di pesisir Kelurahan Nambo, Kkota Kendari juga heboh dengan fenomena ikan melimpah, bahkan naik hingga ke pantai. Warga pun berebut memunguti ikan-ikan tersebut di pantai.
Sebetulnya melimpahnya pasokan ikan juga telah kerap terjadi di daerah-daerah lain di nusantara, seperti yang terjadi di Bali dan Sulawesi Selatan setahun silam. Dilansir dari media nasional, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso menuturkan, bahwa, ikan yang naik ke pantai adalah jenis ikan lemuru atau sadinella sp atau ikan sarden.
“Jenis ikan lemuru yang dibikin sarden,” kata Yudiarso.
Fenomena ikan naik ke permukaan dan terdampar di pantai itu bisa disebabkan oleh salah satu dari dua faktor secara umum. Pertama, karena perubahan musim hingga gelombang tinggi dan mendorong mereka ke pinggir pantai. Kedua karena musimnya ikan tersebut melimpah.
“Biasanya di perairan selatan Bali itu, lemuru kondisinya lagi berlimpah dan mereka mencari makan di pinggir-pinggir pantai. Bulan-bulan ini kelimpahannya lagi tinggi dan musimnya juga atau gelombang arusnya kencang dan mendorong ke arah pantai dan terbawa arus,” imbuhnya.
Ia mengatakan, bahwa dua faktor secara umum yang membuat ikan tersebut ke pinggir pantai.
Ia juga menyatakan, bahwa fenomena tersebut kemungkinan akan terjadi beberapa hari dan tidak akan lama karena hal tersebut karena bisa perubahan cuaca atau sedang musim ikan tersebut. SK