Ribuan calon abdi negara di Sulawesi Tenggara turun ke jalan, bawa keranda hitam, protes penundaan pengangkatan CPNS & CPPPK. Tuntutan mereka? Janji MenPAN-RB!
KENDARI, suarakendari.com-Suasana duka menyelimuti Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (10/3/2025). Ribuan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) membanjiri jalanan, mengenakan pakaian serba hitam putih, dan membawa keranda sebagai simbol “kematian hati” para pemangku kebijakan.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam atas keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) yang menunda pengangkatan mereka. Padahal, para calon abdi negara ini telah melalui proses seleksi yang panjang dan melelahkan.
“Kami merasa dikhianati! Janji pengangkatan pada Maret 2025 kini tinggal harapan palsu,” ujar Sultan, Jenderal Lapangan aksi, dengan suara bergetar.
Janji yang Dilanggar, Hati yang Terluka
Penundaan ini bak petir di siang bolong bagi para CPNS dan CPPPK Sultra. Mereka merasa perjuangan dan pengorbanan mereka selama ini sia-sia.
“Kami sudah berjuang keras, mengikuti seleksi yang ketat, dan akhirnya lulus. Tapi, mengapa pengangkatan kami ditunda tanpa alasan yang jelas?” tanya Emon, salah satu peserta aksi, dengan nada geram.
Kekecewaan mereka semakin memuncak saat mengetahui bahwa Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtera, yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sultra, turut andil dalam pengambilan keputusan penundaan ini.
“Bahtera, jangan injakkan kaki di Bumi Anoa jika tidak membatalkan penundaan ini!” seru Emon, yang juga kader Partai Gerindra, dengan tegas.
Tuntutan yang Menggema
Dalam aksi tersebut, para demonstran mengajukan beberapa tuntutan, di antaranya:
* Mendesak MenPAN-RB untuk segera mencabut keputusan penundaan pengangkatan CPNS dan CPPPK tahap 1 tahun 2024.
* Meminta DPRD Sultra untuk segera menghubungi Wakil Ketua DPR RI Bahtera dan menyampaikan aspirasi mereka.
* Menuntut pengangkatan CPNS dan CPPPK sesuai janji, yaitu pada Maret 2025.
Aksi demonstrasi ini berlangsung dengan memanas, diwarnai dengan pembakaran ban dan keranda di depan Kantor DPRD Sultra. Para demonstran bertekad untuk terus berjuang hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Sk