KENDARI, suarakendari.com– Sejumlah pengendara motor di Kota Kendari dibuat resah oleh dugaan beredarnya Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan jenis Pertalite. Kasus ini viral setelah sejumlah pengendara menguras isi tangki motor mereka dan dibagikan melalui video di media social Rabu (4/3/2025) malam.
Keluhan demi keluhan muncul dari para pemilik kendaraan yang mengalami mogok setelah mengisi BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tak sedikit dari mereka yang terpaksa menguras tangki dan membuang BBM yang diduga oplosan tersebut.
Kejadian ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas BBM yang beredar di pasaran, serta pengawasan dari pihak terkait.
Para pengendara motor mengaku bahwa kendaraan mereka tiba-tiba mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU tertentu.
Ketika diperiksa, mereka mencium bau yang tidak biasa dari BBM tersebut, seperti bau thinner dan oli. “Baunya sangat menyengat, tidak seperti Pertalite biasanya. Motor saya langsung mogok setelah diisi,” ujar salah seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya.
“Saya terpaksa menguras tangki dan membuang bensin itu, karena takut merusak mesin motor,” tambah pengendara lainnya.
Berikut Ciri-ciri Dugaan BBM Oplosan yang Dikeluhkan Warga:
*Bau thinner dan oli yang tercium dari BBM tersebut menimbulkan dugaan kuat bahwa Pertalite tersebut telah dioplos dengan bahan lain.
* BBM oplosan dapat merusak mesin kendaraan, karena komposisi dan kualitasnya tidak sesuai dengan standar.
* Dampak dari kejadian ini sangat merugikan masyarakat, terutama para pengendara motor yang mengandalkan kendaraannya untuk aktivitas sehari-hari.
Aksi Protes Pengendara
Akibat peristiwa itu, aksi protes dilayangkan para pengendara dengan berunjukrasa ke Kantor Polisi, Selasa (4/3/2025) malam, para pengendara motor berharap agar pihak berwenang segera melakukan investigasi terhadap dugaan peredaran BBM oplosan ini.
Mereka juga menuntut adanya tindakan tegas terhadap pelaku yang terlibat dalam praktik ilegal ini.
Pihak terkait, seperti Pertamina dan pemerintah daerah, diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar di SPBU.
Pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri BBM oplosan dan cara melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar di pasaran.
Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat memperoleh BBM yang berkualitas dan aman untuk kendaraan mereka. Sk