Peristiwa

Dua Pendaki Meninggal Dunia di Puncak Cartenz

×

Dua Pendaki Meninggal Dunia di Puncak Cartenz

Sebarkan artikel ini
20250302 205739

PUNCAK JAYA, suarakendari.com- Komunitas Pendaki Indonesia berduka setelah Sabtu lima pendaki WNI mengalami insiden tragis di Puncak Carstensz Pyramid akibat cuaca buruk yang meliputi hujan salju, hujan deras, dan angin kencang. Dua di antara mereka, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia karena terkena hipotermia di Teras 2 saat turun dari puncak.

Sementara itu, tiga pendaki lainnya, yakni Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni, berhasil selamat meskipun terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak sebelum akhirnya tim penyelamat datang.

Rangkaian kejadian tragis tersebut dimulai sejak Rabu, 26 Februari 2025, ketika rombongan pendaki berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid dengan menggunakan helikopter. Setelah melaksanakan kegiatan aklimatisasi selama dua hari, rombongan melakukan pendakian menuju puncak pada Jumat, 28 Februari 2025. Namun, kondisi cuaca yang tidak mendukung membawa dampak fatal bagi para pendaki, terutama saat penyeberangan di jembatan Tyrollean dan mencapai puncak Carstensz.

Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tim penyelamat, termasuk guide lokal dan internasional, merupakan bagian dari kisah pahit namun juga penuh tekad untuk menyelamatkan para pendaki yang terjebak. Berkat kerja keras dan kerjasama tim, ketiga pendaki selamat akhirnya berhasil dievakuasi dan diberikan pertolongan medis yang diperlukan.

Kabar duka  dua pendaki Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaPuncak Jaya atau yang juga dikenal dengan Piramida Carstensz, Papua pertama disampaikan jurnalis Andreas Harsono, teman SMA Lilie di Malang.

Lilie, 59 tahun, meninggal bersama Elsa Laksono, sahabatnya sejak SMA. “Jenazahnya masih di atas,” kata Andreas, saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 1 Maret 2025.

Andreas mengatakan, ia menerima kabar duka dua sahabatnya, Lilie dan Elsa, meninggal dari grup WhatsApp sekolah. Dia belum tahu berapa orang yang tergabung dalam tim pendakian di puncak Gunung Jaya Wijaya–titik tertinggi di Indonesia yang menjulang 4.820 meter di atas permukaan laut tersebut. “Kalau lihat fotonya, kayaknya mereka naik dengan helikopter menuju kaki gunung,” kata Andreas, menceritakan perjalanan Lilie dan Elsa.

Menurut Andreas, dari grup sekolah, dua temannya yang dikabarkan meninggal itu memakai kaos bertulisan “Indonesia Expedition”. Belum ada informasi detail perihal penyebab kematian dua pendaki tersebut.

Belum diketahui jalur mana yang ditempuh Lilie dan Elsa. “Sekarang meminta bantuan Freeport untuk membantu evakuasi,” kata Andreas.
Andreas pun menulis cuitan di X yang menginformasikan wafatnya Lilie dan Elsa. “Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua,” tulis Andreas.

Lilie adalah perancang busana di Bandung, Jawa Barat. Elsa adalah dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang, Jawa Timur, pada 1984.

Dalam artikel Tempo berjudul “Lilie Wijayati Menuju Tujuh Puncak Gunung Tertinggi Indonesia”, Lilie telah menuntaskan enam gunung tertinggi di Indonesia. Ia bertekad mendaki Puncak Jaya untuk menggenapkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Jika mencapai Puncak Carstensz, Lilie tercatat sebagai perempuan tertua di daftar orang yang mencapai tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia.

Sk