JAKARTA, suarakendari.com-Aksi unjuka rasa ribuan mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap kembali digelar di Jakarta pada Kamis (20/02). Demonstrasi kali ini bertepatan dengan Pelantikan Serentak Kepala Daerah Terpilih oleh Presuden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggagas aksi ini untuk menyuarakan kekecewaan dan keresahan terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai belum menunjukan perubahan berarti. Bahkan kebijakan yang ditempuh Prabowo dan wakilnya, Gribran Rakabuming Raka, dianggap membuat negara “makin gelap”. Demo ini merupakan respons atas situasi negara yang diklaim semakin memburuk.
Hingga Kamis (20/02) pukul 16.30 WIB, sejumlah mahasiwa dari Universitas Nasional dan Universitas Bung Karno berkumpul di Patung Kuda, yang berdekatan dengan Istana Negara di Jakarta Pusat.
Salah satu yang turut hadir dalam Aksi Kamisan ke-852—yang bertepatan dengan Hari Keadilan Sedunia—adalah Daniel Frits Tangkilisan, aktivis lingkungan yang sempat mengalami kriminalisasi beberapa waktu lalu.
Menanggapi aksi Indonesia Gelap yang digelar mahasiswa sejak Senin (17/02) silam, Daniel menilai gerakan perlu agar gerakan sosial tak hanya sebatas di media sosial saja.
“Kalau mahasiswa enggak bergerak, kalau rakyat enggak bergerak, dan kalau mahasiswa dan rakyat itu enggak bersatu bareng-bareng bergerak, kayaknya bukan cuma gelap, udah void,” ujar Daniel kepada wartawan. SK