BAUBAU, suarakendari.com – Masyarakat Pulau Makasar (Puma) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengajukan aspirasi terkait perbaikan infrastruktur, terutama peningkatan mutu jalan sepanjang 6 kilometer yang menghubungkan dua kelurahan, yakni Kelurahan Liwuto dan Kelurahan Sukanayo.
Permintaan tersebut disampaikan langsung kepada anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Suwandi, S.Sos, dalam kegiatan reses masa sidang pertama tahun 2025 yang digelar pada Rabu (29/1/2024).Dalam agenda reses yang berlangsung di Puma tersebut, warga menekankan pentingnya peningkatan kualitas jalan yang selama ini menjadi akses utama bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial. Jalan yang rusak dan berlubang dinilai menghambat mobilitas serta berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Selain infrastruktur jalan, masyarakat juga menyampaikan kebutuhan mendesak lainnya, seperti pembangunan talut Lakorapu sepanjang 200 meter dengan ketinggian 15 meter.
Pembangunan talut ini dianggap krusial mengingat seringnya terjadi longsor di wilayah tersebut yang mengancam permukiman warga.
Tak hanya itu, warga juga meminta pemerintah untuk merealisasikan pembangunan tambatan perahu dan penambahan panjang dermaga di Kelurahan Liwuto guna mendukung aktivitas nelayan setempat. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari sektor kelautan.
Kegiatan reses ini dihadiri oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat, seperti tokoh adat, tokoh perempuan, ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari kedua kelurahan, serta perwakilan Babinsa. Dari pihak pemerintah, Suwandi didampingi oleh Camat Kokalukuna Muslidin, Lurah Liwuto Sarif Male, dan Lurah Sukanayo Tajuddin.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Suwandi menyatakan komitmennya untuk membawa berbagai usulan tersebut ke tingkat pembahasan lebih lanjut di DPRD Sulawesi Tenggara. Ia menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur di daerah kepulauan, terutama yang berkaitan dengan akses transportasi dan mitigasi bencana, akan menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan daerah.
Dengan adanya dialog terbuka antara warga dan pemerintah dalam kegiatan reses ini, diharapkan aspirasi masyarakat dapat terealisasi dalam bentuk kebijakan konkret yang meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat Puma. Ys