Ekonomi & Bisnis

Paradoks Pasar: Antara Maraknya Pasar Online dan Keberlanjutan Pasar Tradisional

×

Paradoks Pasar: Antara Maraknya Pasar Online dan Keberlanjutan Pasar Tradisional

Sebarkan artikel ini

KENDARI, suarakendari.com- Fenomena maraknya pasar online yang menyebabkan sepi pembeli di pasar tradisional menjadi masalah tersendiri . Melalui cerita dari pedagang di Pasar Mandonga, Kota Kendari, menunjukan kompleksitas antara arus perdagangan modern dan tradisional. Karenanya penting memahami bagaimana pasar online memengaruhi pasar tradisional dan bagaimana pedagang beradaptasi dengan perubahan ini.

Dalam era digital saat ini, pasar online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Transaksi online yang praktis dan efisien telah mengubah cara kita berbelanja, dari membeli barang-barang kecil hingga kebutuhan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan oleh pasar online, terdapat dampak yang tidak terelakkan terhadap pasar tradisional.

Pedagang di Pasar Mandonga, seperti Bahar, merasakan langsung dampak dari maraknya pasar online. Dulu ramai dengan pembeli yang datang setiap hari, kini pasar tradisional mengalami penurunan kunjungan secara signifikan. Bahar mengeluhkan keadaan ini, merasa bahwa pasar tradisional semakin sepi seiring dengan popularitas pasar online yang terus meningkat.

Meskipun demikian, tidak semua pedagang menyerah begitu saja. Beberapa dari mereka tetap memilih untuk bertahan dan berjuang melawan arus pasar modern. Mereka menyadari bahwa masih ada sebagian warga yang lebih memilih untuk berbelanja langsung ke pasar tradisional, entah untuk alasan kualitas produk, interaksi sosial, ataukah sekadar untuk menjaga keberlangsungan pasar tersebut.

Paradoks ini membawa publik pada pertanyaan yang mendalam tentang perubahan dan keberlanjutan. Bagaimana kita bisa menjaga keberagaman pasar, baik pasar online maupun tradisional, tanpa harus saling menggusur? Apakah ada cara bagi keduanya untuk berdampingan secara harmonis, saling melengkapi daripada bersaing?

Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya melihat sisi praktisnya, tetapi juga merenungkan implikasi sosial dan budaya dari setiap perubahan yang terjadi. Mungkin saatnya bagi publik untuk lebih menghargai keberagaman pasar dan mencari cara agar pasar online dan tradisional dapat tetap eksis dalam ekosistem perdagangan yang lebih luas. Sk

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *