Mahar politik, sebuah tren yang semakin marak di dalam politik Indonesia saat ini. Tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan partai politik sangat strategis dalam menentukan nasib seorang figur calon di dalam pilkada 2024. Posisi partai politik yang sangat kuat dalam menentukan siapa yang akan maju sebagai calon akhirnya membuat partai politik mematok nilai mahar yang tak main-main bagi para figur yang berminat maju di pilkada. Nilai mahar yang dipatok pun sangat fantastis, mencapai miliaran rupiah.
Tren ini juga memunculkan praktik-praktik yang tidak sehat di dalam dunia politik. Latar belakang dan rekam jejak seorang calon sering kali tidak lagi menjadi pertimbangan utama dalam penentuan lulusan-tidaknya seorang calon oleh partai politik. Hanya berapa besar mahar yang disiapkan oleh calon figur itu yang menjadi penilaian utama bagi partai politik untuk menentukan siapa yang akan didorong dan dipromosikan sebagai figur calon. @SuaraKendari mengupas isu mahar politik bersama Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sulawesi Tenggara, Nasir Muhammad.
Tonton wawancaranya di channel Youtube Suara Kendari : @https://www.youtube.com/watch?v=TLMRm0zAQ_k