KENDARI, suarakendari.com – Selama Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1445 H/2024 M, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan uang palsu sebanyak 55 lembar.
Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan momen RAFI 2023 dengan temuan Uang Palsu sebanyak 12 lembar.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya mengatakan, peningkatan temuan uang palsu itu ditengarai sebagai efek samping dari pelaksanaan pesta politik beberapa waktu lalu.
”Namun dapat digarisbawahi bahwa pada tahun 2023 seluruh temuan Uang Palsu (UPAL) bersumber dari laporan Perbankan, sementara pada tahun 2024 terdapat UPAL yang diidentifikasi berdasarkan laporan masyarakat,” kata Doni Septadijaya, pada Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, tingginya laporan masyarakat terhadap temuan masyarakat menunjukkan peningkatan literasi Rupiah masyarakat yang semakin memahami metode identifikasi keaslian Rupiah melalui teknik 3D (dilihat, diraba, diterawang).
Selain itu, Konsep Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah secara umum sudah dipahami oleh masyarakat. Sehingga masyarakat turut berperan aktif pada pencegahan peredaran Uang Palsu.
”Kedepannya masyarakat terus didorong untuk dapat menggunakan ORIS dan menerapkan CBP Rupiah pada berbagai kegiatan, sehingga sistem pembayaran Indonesia dapat menjadi semakin aman, nyaman dan tentunya terpercaya,” pungkas Dony. YS