Baubau, suarakendari.com- Sebanyak 18 orang personil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dipimpin langsung Kepala Dinas H. Ichsan Porosi, ST,MTP., Selasa sore (5/3) tiba di Kota Baubau dan dan bertatap muka dengan DLH Kota Baubau, yang diterima langsung Kadis, Halfia Hamiru, A.Pi.,M.Si dan jajarannya.
Kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru berkaitan Program Kampung Iklim (ProKlim), dimana Kota Baubau menjadi tujuan karena kota ini satu-satunya daerah di Sulawesi Tenggara yang telah mendapatkan penghargaan pada level nasional.
“Kami melaksanakan studi tiru di Kota Baubau berkaitan dengan Proklim, karena Kota Baubau telah sukses dan menjadi satu-satunya daerah di Sultra yang mendapatkan piagam penghargaan level nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Ichsan Porosi yang juga pernah menduduki jabatan sebagai kepala Bappeda Konsel tersebut.
ProKlim adalah program pemerintah pusat yang telah ditetapkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat, merupakan salah satu langkah strategis dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat lokal.
“Baubau status kota, tapi punya Proklim yang sukses, karena itu kami datang melakukan studi tiru, mempelajari semua prosesnya, dari pemilihan wilayah, akselerasi program, pelibatan komponen masyarakat. Yang paling unik dan khas, karena ProKlim Baubau didukung oleh kehadiran lembaga Adat masyarakat, kami mempelajari itu,” kata Ichsan.
Sementara Kadis LH Baubau, Halfia Hamiru menjelaskan, kampung sasaran ProKlim di Baubau adalah Keluarahan Gonda Baru di Kecamatan Sorawolio, kelurahan yang secara geografis adalah salah satu batas terluar dari kota ini, tetapi karena model ‘Bekerja bersama’ yang diterapkan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, dengan melibatkan semua stakholder, maka Gonda Baru memperoleh penghargaan di level nasional.
“Namun yang harus dicatat, bukan karena keinginan mendapatkan penghargaan kami dorong Gonda Baru, tetapi banyak hal, dimulai dari kondisi wilayah, dan dukungan stakeholder. Niatnya mengangkat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, dan semua disambut baik dari level pemerintah kecamatan, kelurahan, karang taruna, dan lembaga adat setempat,” kata Halfia.
Dukungan dan kerja keras inilah dganjar penghargaan. “Yang pasti banyak nilai tambah, lahan-lahan juga semakin produktif, bahkan di sana ada hutan adat (kaombo) yang tidak saja dihormati keberadaannya tetapi memberi dampak ekonomis masyarakat sekitar, di situ nilai tambahnya,” ujar Halfia.
Usai mengambarkan kondisi Kampung ProKlim Baubau ini, dilaksanakan sesi tanya jawab yang berlangsung sekitar 2 jam, dimana pihak DLH Konsel sendiri akan menjadikan Gonda Baru ini sebagai ‘role model’, dengan menyesuaikan kondisi daerahnya. Desa yang dipersiapkan sebagai ProKlim di Konsel adalah Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara, dengan mempertimbangkan tingkat kemapanan desa tersebut.
Usai melaksanakan diskusi terarah, rencananya pihak DLH Konsel besok akan mengunjungi beberapa kawasan di Kota Baubau termasuk Gonda baru sebelum bertolak pulang ke Konawe Selatan. (KOMINFO)