Mendung menggelayut di langit Mowila, saat Emal (40 tahun) baru saja meninggalkan ranch sapi miliknya, Sabtu (18/11/2023). Sesekali Ia menengok deretan pagar berkawat duri yang bengkok di dekat pintu masuk. Kemudian berlalu menuju motor yang diparkir di bawah pohon gamal. Pagi itu Ia harus segera bergegas pulang ke rumahnya di Desa Arongo yang berjarak 10 KM dari ranchnya. Kebetulan Pagi ini Eman ada pertemuan di kantor desa, dengan kawan-kawan Bumdes Arongo.
Ya, Emal seorang warga desa Mowila berhasil mencetak kesuksesan dalam beternak sapi di daerahnya. Lahir dari keluarga sederhana, Emal tidak pernah menyangka bahwa ia bisa mengembangkan usaha peternakan sapi dengan sukses seperti saat ini. Pria yang bekerja sebagai aparat sipil ini kini memiliki 27 ekor sapi dan sebuah ranch seluas 6 hektar di desanya.
Emal pertama kali memulai usaha ternak sapi pada tahun 2012. Dengan hanya bermodalkan 2 ekor sapi atau sepasang, pria dua anak ini memulai usaha peternakan dengan sistem angon atau pengembalaan terbuka. Meskipun awalnya banyak mengalami kesulitan, seperti kurangnya stok pakan, sulitnya menemukan bibit sapi yang berkualitas, tingginya biaya perawatan sapi, dan lain-lain, Emal tidak pernah menyerah dan selalu berusaha mencari solusi atas setiap kendala yang dihadapinya. Dengan kerja keras dan kesabaran yang tinggi, Emal mampu menghasilkan seratusan ekor sapi yang setiap bulannya dijual ke pasaran.
Sistem Angon atau Pengembalaan Terbuka
Salah satu kunci keberhasilan Emal dalam beternak sapi adalah dengan menerapkan sistem angon atau pengembalaan terbuka. Sistem ini memungkinkan sapi untuk bergerak lebih leluasa dan merumput di lahan yang luas. “Hal ini membuat sapi tidak hanya lebih sehat, namun juga lebih produktif,”kata Emal.
Selain itu, Emal juga selalu memperhatikan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh setiap ekor sapi, seperti pemberian pakan yang kaya akan protein, vitamin dan mineral serta menjamin ketersediaan air bersih yang cukup di setiap harinya.
Keuletan dan Kesabaran Yang Tinggi
Keuletan dan kesabaran adalah dua hal penting yang dimiliki oleh Emal. Pria dengan wajah tegar ini selalu berusaha mencari solusi atas setiap kendala yang dihadapinya. Seperti ketika mengalami kesulitan dalam mencari bibit sapi yang berkualitas, ia selalu mencari solusi dengan mengecek kesehatan sapi milik tetangganya, bertanya kepada ahli peternakan, dan melakukan riset sendiri. Selain itu, Emal juga selalu berusaha meningkatkan kualitas sapi dengan cara mengawasi setiap perkembangan sapi dan melakukan pemotongan secara teratur, sehingga sapi yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan terjaga kesehatannya.
Sukses dalam beternak sapi tidak hanya memberikan keuntungan bagi Emal secara finansial, namun juga memberikan kehormatan bagi desanya. Emal selalu berbagi serta memberikan pelatihan tentang cara beternak sapi yang baik dan benar kepada masyarakat di desanya. Ia bahkan bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat desanya untuk memulai usaha peternakan sapi, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kisah inspiratif tentang kesuksesan peternakan sapi Emal dari desa Mowila dapat memberikan banyak inspirasi dan motivasi bagi para peternak sapi di Indonesia. Kunci keberhasilan Emal dalam beternak sapi adalah dengan menerapkan sistem angon atau pengembalaan terbuka, keuletan, dan kesabaran yang tinggi. Kesuksesan Emal tidak hanya memberikan keuntungan finansial yang baik bagi dirinya tetapi juga memberikan kehormatan bagi desanya. Semoga kisah inspiratif ini bisa menjadi motivasi bagi para peternak sapi di Indonesia untuk terus mengembangkan usaha peternakan sapi dengan baik dan benar. (Sk)