Lamat lamat suaranya terdengar saat melantunkan ayat suci Alquran. Sesekali Ia berhenti menghela napas panjang dan kembali konsen membaca kitab quran yang mulai tergerus usia itu.
Dialah Tajuddin, pensiunan ASN Kota Baubau hanya bisa menghabiskan waktu luangnya dengan membaca alquran di beranda rumahnya yang rindang. Meski begitu pria parubaya ini tengah memendam hasrat besar untuk segera berhaji.
Sayangnya, sudah dua tahun keinginan itu urung terwujud, akibat beberapa faktor.
Ya, sejak 2019 lalu, Tajuddin seharusnya sudah menginjakkan kaki di tanah haram Mekkah untuk berhaji, namun kehendak Allah, Ia tak bisa berangkat menyusul penyakit stroke dan diabetes yang menimpanya dan terpaksa uang pelunasan uang haji dipakai untuk berobat. Keadaan membuat Tajudin harus bersabar dan kembali mengumpulkan uang tabungan pelunasan haji.
Semangat Tajuddin untuk berhaji kembali redup saat mendengar pemerintah membatalkan pemberangkatan haji Indonesia.
“Rencananya tahun 2021 ini harusnya saya sudah berangkat karena pelunasan uang haji sudah saya setor, tapi karena ada pembatalan haji oleh pemerintah terpaksa batal lagi saya berangkat,”kata Tajuddin sambil menyeka air mata yang meleleh di pipinya.
Ia hanya bisa pasrah dan terus berdoa kepada Allah SWT agar tetap diberi kesabaran dan kesehatan agar bisa berhaji tahun berikutnya. “Semoga Allah memberi Saya kesempatan untuk menunaikan rukun haji,”ujarnya.
Kegagalan Tajuddin berhaji menaruh sempati para jurnalis untuk mengangkat kisahnya, termasuk diwaancara televisi nasional.
Tak hanya Tajuddin yang berharap bisa menunaikan ibadah haji di Indonesia, hampir seluruh calon jamaah haji berharap yang sama, terdapat sekira 64 ribu jamaah calon haji tahun 2021 ini, mereka tak bisa berbuat banyak saat pemerintah gagal melakukan komunikasi dengan pemerintah arab saudi untuk memperoleh kuota haji tahun ini. SK